Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo memerintahkan Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan standar konektivitas bandara dengan transportasi massal lainnya.
"Nantinya standar bandara harus terkoneksi dengan transportasi massal, baik LRT [light rail transit], railbus dam kereta api meski baru bisa dalam jangka waktu 5-10 tahun," kata Presiden di Kualanamu, Medan, melalui keterangan tertulis, Kamis (3/3/2016).
Kepala Negara menuturkan pembangunan transportasi massal adalah salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan di kota-kota besar. Dengan demikian, kata Jokowi, transportasi massal menjadi budaya yang mengakar di masyarakat.
Dengan adanya transportasi massal ini, maka diharapkan akan mengurangi penggunaan mobil pribadi, terutama pengunaan mobil pribadi ke bandara. "Tahun ini kereta bandara yang selesai di Lampung dan Padang. Tahun depan Soekarno-Hatta dan Palembang," kata Presiden.
Kedatangan rombongan Presiden ke Kualanamu ini merupakan hari ketiga Kunjungan Kerja Presiden RI di Pulau Sumatra. Turut mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Jokowi menyempatkan naik kereta api bandara railink yang ditumpangi Presiden Joko Widodo dan rombongan berangkat menuju Stasiun Kereta Api Bandar Udara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang dari Stasiun Kereta Api Medan.
Dalam perjalanan selama 30 menit ini, Presiden duduk di kursi nomor 7A didampingi Menteri Perhubungan yang duduk di kursi nomor 8A dan Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry di kursi nomor 8B. Selama perjalanan Presiden terlihat puas dengan kebersihan dan kenyamanan di dalam kereta tersebut.
