Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sampai Selasa ini, pasar menyoroti sejumlah data ekonomi yang telah dirilis.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya mengatakan data ekonomi yang disorot tersebut adalah:
- Venezuela akan membatasi produksi minyak mentah. (Brent +6,3% WoW)
- Ekonomi AS membaik. PDB kuartal IV/2015 membaik ke 1% YoY dari 0,7% YoY. (S&P 500 -0,24%, indeks dolar +1,6%, yield UST +1,7 bps WoW)
- Inflasi global belum naik. Inflasi Jepang turun ke 0% YoY inflasi Zona Euro turun ke -0,2% YoY. (yield JGB 10 tahun -8 bps, bund 10 tahun -5bps)
- Ekonomi Tiongkok masih lambat. Caixin PMI Mfg turun ke 48 dari 48,4 di Februari 2016 sementara itu GWM dipangkas sebesar 50 bps menjadi 17%. (Shanghai Stock Index -3,3%, USD/CNY +0,3% WoW)
- Ekonomi Indonesia melambat. Nikkei PMI Mfg turun ke 48,7 di Februari 2016. Kredit melambat dari 10,1% YoY ke 9,3% YoY di Jan16. (IHSG +0,8% YoY)
- Inflasi Indonesia naik. Inflasi naik ke 4,42% YoY dari 4,14% YoY di Februari 2016, Harga BBM Pertalite turun Rp100, Pertamax turun Rp200. Premium dan Solar tetap di Rp7.050/l dan Rp5.650/l. (USD/IDR -0,94%, yield SUN 10 tahun +8bps)
- Likuiditas membaik. Uang beredar M1 naik ke 14% YoY dari 12% YoY di Jan16. M2 tumbuh 7,7% YoY turun dari 8,9% YoY. (JIBOR 3m -24bps WoW)