Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capex ASII Terbesar Diserap Bisnis Infrastruktur dan Logistik

PT Astra International Tbk., menganggarkan belanja modal bagi lini bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya mencapai Rp5,3 triliun. Alokasi bagi sektor usaha tersebut menjadi yang terbesar dari capital expendetures konsolidasian yang mencapai Rp13,6 triliun
Pengerjaan proyek apartemen./Ilustrasi
Pengerjaan proyek apartemen./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-PT Astra International Tbk., menganggarkan belanja modal bagi lini bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya mencapai Rp5,3 triliun. Alokasi bagi sektor usaha tersebut menjadi yang terbesar dari capital expendetures konsolidasian yang mencapai Rp13,6 triliun.

Tira Ardianti, Head of Investor Relations Astra International mengatakan kepada Bisnis, pendanaan capital expendetures (capex) tersebut berasal dari kas internal perseroan. Sektor lini bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya menjadi yang terbesar karena pihaknya sedang gencar ekspansi di bidang usaha tersebut.

“Tahun ini Rp13,6 triliun, yang terbesar lini bisnis infrastruktur logistik dan lainnya mencapai Rp5,3 triliun karena jalan tol sedang pambangunan dan properti pun terus dikembangkan dan butuh investasi,” katanya akhir pekan lalu.

Meski demikian, Tira tidak menyebut lugas belanja modal yang dianggarkan pihaknya untuk lini bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya pada tahun lalu. Di lini bisnis tersebut, capex yang dianggarkan menjadi yang terbesar karena sektor infrastruktur tahun ini diprediksi banyak kalangan akan lebih baik seiring kondisi ekonomi yang merangkak naik.

Tira mengatakan, belanja modal konsolidasian tahun ini jauh lebih besar dari capex yang terserap tahun lalu yang hampir mencapai Rp10 triliun. Belanja modal pada 2015 tersebut menurutnya lebih kecil dari capex yang dianggarkan pada tahun-tahun sebelumnya yang berada di kisaran Rp12 triliun hingga Rp13 triliun.

Hal itu disebabkan pada tahun lalu perseroan harus lebih selektif dalam membelanjakan anggaran karena kondisi ekonomi yang melambat.

“Tahun lalu realisasi proyek infrastruktur seperti jalan tol tergantung proses land akuisisi, di properti tergantung permintaan yang turun, tambang pun tidak bagus beli alat berat ditunda. Wajar ekonomi seperti itu kami lebih selektif pakai capex,” terangnya.

Adapun untuk lini bisnis alat berat dan pertambangan, emiten berkode saham ASII itu dari total capex tahun ini menganggarkan dana Rp3 triliun. Tira menyebut, anggaran tersebut mayoritas akan dibelanjakan untuk menambah alat-alat berat.

Sementara itu, belanja modal untuk lini bisnis terbesar ASII yaitu sektor otomotif, tahun ini hanya akan dianggarkan sebesar Rp2,5 triliun hingga Rp2,7 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk memperluas jaringan distribusi di sektor tersebut.

Di lini bisnis agribisnis pihaknya mengalokasikan dana modal sekitar Rp2 triliun. Dana tersebut akan dipakai untuk membangun infrastruktur operasional seperti palm oil port. Sisanya, dianggarkan untuk belanja modal di lini bisnis jasa keuangan dan teknologi informasi.     

“Kalau di jasa keuangan belanja modal akan digunakan salah satunya penambahan brand office sedangkan untuk teknologi informasi kami terus lakukan development dan improvement. Di lini bisnis ini capex-nya normal ” uajrnya.

Sebelumnya, pendapatan bersih konsolidasian Astra menurun 9% menjadi Rp 184,2 triliun pada 2015, terutama disebabkan oleh penurunan di segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, serta agribisnis. Laba bersih konsolidasian menurun 25% menjadi Rp 14,5 triliun. Adapun dividen final Rp113 per saham sedangkan pada 2014 senilai Rp152 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper