Bisnis.com, SURABAYA - Pemkab Banyuwangi diminta memfasilitasi pembentukan paguyuban penyelamat pantai (lifeguard) untuk mendukung wisata bahari di Bumi Blambangan.
Permintaan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Danang Rahadian Sinayangsari saat memberikan bimbingan teknis penyelamat pantai di Banyuwangi, Jumat (26/2/2016).
Mengutip siaran pers di laman Pemkab Banyuwangi, Danang mengatakan keberadaan lifeguard sangat penting untuk pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai.
Selain itu, keselamatan wisatawan yang datang ke obyek wisata juga terjamin. Mereka dapat menangani korban tenggelam atau korban sengatan ubur-ubur.
"Dengan membentuk paguyuban, mereka bisa saling berkomunikasi, berbagi pengalaman, dan kemampuan satu sama lain," katanya.
Jika paguyuban terbentuk, lanjutnya, Pemkab dapat mendorong para pengusaha untuk melakukan aktivitas tanggung jawab sosial (CSR) sehingga mereka lebih maju dan memiliki sarana dan prasarana yang lebih memadai.
Kemenpar melihat kondisi destinasi wisata pantai di Banyuwangi sangat potensial. Apalagi letak Kota Osing yang strategis dan menjadi wilayah transit sebelum menyeberang ke Bali, mampu menyedot wisatawan.
Beberapa obyek wisata bahari di Banyuwangi, a.l. Bangsring Boat, Wisata Pantai Boom, Waduk Sidodadi, Bangsring Underwater, Kali Badeng, Kali Bunder, Mustika Pancer, Teluk Banyu Biru, dan Wisata Mangrove Bedul.
Selain Banyuwangi, ada empat daerah lainnya yang disasar Kemenpar karena memiliki potensi wisata bahari yang besar, yakni Lampung Selatan, Belitung Timur, Yogyakarta, dan Rembang.