Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Pabrik Serat Rayon RTRW Riau

Proyek pembangunan pabrik serat rayon PT Sateri Viscose International, anak usaha PT Riau Andalan Pulp And Paper terhambat akibat belum adanya rencana tata ruang wilayah Provinsi Riau yang baru.

Bisnis.com, JAKARTA—Proyek pembangunan pabrik serat rayon PT Sateri Viscose International, anak usaha PT Riau Andalan Pulp And Paper terhambat akibat belum adanya rencana tata ruang wilayah Provinsi Riau yang baru.

Enny Ratnaningtyas, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, mengatakan belum adanya rencana tata ruang wilayah (RTRW) Provinsi Riau yang baru menyebabkan revisi amdal perusahaan terhambat.

“PT SVI [Sateri Viscose Internasional] ingin mempercepat realisasi pembangunan, bahkan April mendatang inginnya groundbreaking sehingga dapat beroperasi pada 2018. Sementara pabrik high grade digital paper milik SVI akan beroperasi pada September mendatang,” ujarnya usai mendampingi Menteri Perindustrian menerima manajemen RAPP, Rabu (24/2/2016).

Menurutnya, pabrik serat stapel PT SVI berkapasitas 350.000 ton per tahun akan menjadi yang pertama menggunakan teknologi baru dengan bahan baku kayu akasi. Karena, selama ini bahan baku dissolving pulp yang diimpor produsen serat stapel dalam negeri berasal dari kayu eucalypthus.

Selain itu, lanjutnya, percepatan pembangunan pabrik serat stapel PT SVI ini juga akan dilakukan kendati proposal pengajuan libur pajak atau tax holiday belum mendapatkan keputusan dari Kementerian Keuangan.

Menurut catatan Bisnis, nilai total investasi PT SVI mencapai Rp14,9 triliun, yang terdiri dari paper machine 3 dengan kapasitas 250.000 ton per tahun senilai Rp4 triliun dan pabrik serat stapel berkapasitas 350.000 ton per tahun yang berada pada komplek kawasan berikat PT RAPP.

Dengan beroperasinya paper machine 3 yang memproduksi high grade digital paper pada September mendatang, lanjutnya, PT SVI berupaya merebut pasar domestik yang mulai kebanjiran impor kertas dari China dan Brazil.

Berdasarkan dokumen pertemuan Kemenperin, 75% hasil produksi pabrik paper machine 3 direncanakan untuk memenuhi pasar ekspor. Adapun hasil produksi pabrik serat rayon sebanyak 60% untuk ekspor.

Tony Wenas, Presiden Direktur RAPP, mengatakan kendati hingga kini proposal tax holiday PT SVI belum mendapat keputusan, pabrikpaper machine 3 akan dioperasikan secara komersil pada September mendatang.

“Mudah-mudahan September ini paper machine 3 kami resmikan dan sudah produksi komersil. Untuk tax holiday masih proses di Kemenkeu,” ujarnya. Saat ini, kapasitas produksi RAPP mencapai 2,8 juta ton pulp dan 820.000 ton kertas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper