Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenun Toraja, Perempuan Muda Cinta Warisan Leluruh Mereka

Setelah beberapa tahun melalui jalan panjang, kain tenun Toraja saat ini dikenal luas. Perempuan penenun juga semakin bertambah. Mereka dari berbagai kalangan. Tak hanya perempuan berumur, tetapi para generasi muda Sadan pun mulai mencintai warisan leluhur mereka.nn
Nene Panggau (88), memintal benang di sentra tenun Saddang, Tana Toraja, Sulawsi Selatan, Minggu (24/1). Tenun Toraja yang memiliki motif tradisi kepercayaan leluhur dan biasa digunakan pada upacara adat Toraja itu dijual dengan harga Rp100.000 hingga jutaan rupiah. /ANTARA
Nene Panggau (88), memintal benang di sentra tenun Saddang, Tana Toraja, Sulawsi Selatan, Minggu (24/1). Tenun Toraja yang memiliki motif tradisi kepercayaan leluhur dan biasa digunakan pada upacara adat Toraja itu dijual dengan harga Rp100.000 hingga jutaan rupiah. /ANTARA

Bisnis.com, SADAN--Setelah beberapa tahun melalui jalan panjang, kain tenun Toraja saat ini dikenal luas. Perempuan penenun juga semakin bertambah. Mereka dari berbagai kalangan. Tak hanya perempuan berumur, tetapi para generasi muda Sadan pun mulai mencintai warisan leluhur mereka.

Sekarang, setidaknya ada tujuh kelompok yang terdiri atas 120 perempuan yang aktif menenun. Saat ini, para penenun perempuan di Sadan mampu mendapatkan penghasilan sekitar Rp2 juta-Rp3 juta per bulan dengan menjual hasil tenunannya. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari sebelumnya yang tidak berpenghasilan sama sekali.

Pencapaian tersebut diharapkan bisa terus meningkat dengan hadirnya KSU Sadan Siangkaran yang dibentuk sendiri oleh para perempuan Toraja itu. Mereka berharap melalui koperasi yang mereka bangun, kelestarian tenun sekaligus kesejahteraan mereka akan terus meningkat, dengan peluang kemudahan mendapatkan kredit untuk modal kerja.

"Koperasi ini menjadi harapan kami supaya mempermudah koordinasi antaranggota, juga semoga lebih mudah mengakses permodalan dari lembaga keuangan yang selama ini belum pernah kami dapatkan," ujar Meri, Senin (22/2/2016).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper