Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pusat Logistik Berikat Mamin Dibangun di Jawa Barat

Pusat Logistik Berikat pertama untuk bahan baku industri makanan minuman akan dibangun di Jawa Barat, yang nantinya akan diduplikasi ke daerah-daerah lain yang memiliki populasi industri makanan dan minuman.
Ilustrasi penjualan makanan dan minuman di swalayan/Bisnis.com
Ilustrasi penjualan makanan dan minuman di swalayan/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pusat Logistik Berikat pertama untuk bahan baku industri makanan minuman akan dibangun di Jawa Barat, yang nantinya akan diduplikasi ke daerah-daerah lain yang memiliki populasi industri makanan dan minuman.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menjelaskan bahwa jika Pusat Logistik Berikat (PLB) tersebut akan mengutamakan bahan baku yang banyak digunakan di industri makanan dan minuman (mamin) seperti gula, garam, susu dan citric acid. Selain itu, ketersediaan pemasok juga jadi pertimbangan lain.

“Kita ambil percontohan dulu di Jababeka atau di Cikampek. Kami sudah bicara dengan pihak dari kawasan industri. Yang paling cepat mungkin bisa di situ karena tempatnya kan sudah siap,” ujarnya, Selasa (16/2/2016).

Dia mengatakan bahwa saat ini pemasok komoditas untuk bahan baku industri mamin masih sporadis. Terlebih untuk garam, gula dan susu yang digunakan oleh hampir seluruh indsutri mamin. Untuk itu, pembangunan PLB akan mempermudah produsen dalam mencari pasokan bahan baku secara lebih efisien.

“Kita sudah lihat ada beberapa pemasok yang mau masuk ke PLB. Sudah ada pembahasan investasi. Nantinya ini harus bekerja sama dengan pengelola kawasan, dan tentunya juga harus tahu siapa supplier dan user-nya,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa sudah ada beberapa calon investor yang melaporkan ke Gapmmi dan menyatakan minat investasi di sektor hulu mamin. Antara lain investor dari Korea, Jepang dan Timur Tengah yang berminat untuk investasi di sektor gula, khususnya gula cair, dan juga industri susu.

“Mereka cukup besar di sana, dan mudah-mudahan mau merealisasikan. Kami harapkan memang investor ke depan ini lebih mengarah ke produk antara yang dibutuhkan sebagai bahan baku. Misalnya ekstraksi buah dan perisa. Itu masih banyak diimpor,” paparnya.

Saat ini, industri mamin nasional masih mengimpor jus dan puree buah-buahan berkisar 60%-70%, susu 70%, gula 100%, dan garam 80%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper