Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGEMBANGAN JUANDA: Kesiapan Pemda Jatim Terhambat

Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap mengeluarkan surat rekomendasi kepada Menteri Perhubungan terkait dengan proyek perluasan runway dan pembangunan terminal ketiga Bandara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur.
Bandara Juanda
Bandara Juanda

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap mengeluarkan surat rekomendasi kepada Menteri Perhubungan terkait dengan proyek perluasan runway dan pembangunan terminal ketiga Bandara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur.

Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Wahid Wahyudi mengatakan  kesiapan tersebut belum dapat terealisasi karena masih menunggu surat dari PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I. Tanpa berkas ini maka bupati Sidoarjo dan gubernur Jawa Timur tidak bisa memproses surat rekomendasi.

“Kami belum terima suratnya, kami menunggu dari AP I untuk ditindaklanjuti beruba rekomendasi dari pemda Jatim kepada menteri perhubungan agar diterbitkan izin lokasi,” ucapnya kepada Bisnis, Rabu (10/1/2016).

Wahid menjelaskan pada awal Januari 2016 dilakukan rapat antara jajaran direksi AP I dengan pemerintah daerah di Jawa Timur, baik bupati Sidoarjo maupun gubernur Jatim. Seluruhnya menyepakati usulan AP I untuk membangun dua landasan pacu dan terminal baru.

Sepekan setelahnya dilangsungkan rapat koodinasi dengannya beserta Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Sidoarjo. Pertemuan ini membahas titik-titik koordinat yang akan masuk dalam pembangunan landasan pacu dan terminal ketiga.

Kesepakatan itu penting bagi pemerintah kabupaten Sidoarjo guna membuat detil tata ruang daerahnya sesuai rencana AP I.

Hasil rapat tersebut diminta Wahid agar segera dikirimkan kepada bupati Sidoarjo dan pihaknya guna memperoleh surat rekomendasi dari Gubernur Jatim Soekarwo.

Namun Dishub LLAJ mengaku sejauh ini belum menerima surat dari AP I. “Kami menunggu AP I untuk tindak lanjut reklamasi lahan di Sidoarjo,” ucap Wahid.

Dia meyakini proses penerbitan rekomendasi dari pemda Jatim tidak akan memakan waktu lama.

Estimasinya proses rekomendasi dari gubernur sekitar tiga hari begitu pula dari bupati. Dengan kata lain serangkaian proses butuh sekitar satu pekan.

Secara keseluruhan tahapan perluasan Bandara Juanda sudah mencapai kesepakatan revisi izin pemanfaatan lahan sekitar oleh tiga pihak, gubernur, bupati, dan AP I.

Fisik Terminal 3 dan landasan pacu ganda diperkirakan dibangun mulai akhir 2016 dan ditargetkan beroperasi 2019.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura I Wimbo Sulistyo Hardjito sempat mengutarakan kelak terminal baru di Bandara Juanda didesain mampu menampung sekitar 75 juta penumpang per tahun.

"Perluasan Bandara Juanda ini sudah sesuai Studi Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) dan direncanakan pengembangannya melalui tiga tahap pembangunan," katanya.

Pembangunan proyek terminal dan landasan pacu sebagian harus membebaskan lahan milik warga, termasuk pengembang.

Tapi 60% di antaranya mereklamasi laut, sehingga bisa mengurangi konflik sosial.

Mengutip siaran pers Pemprov Jatim, disebutkan pengembangan Bandara Juanda melalui tiga tahap.

Pertama pengesahan masterplan, pembebasan lahan, reklamasi untuk runway 2, dan pembangunannya.

Kedua pengembangan Terminal 1, reklamasi untuk runway 3, pembangunan runway 3, dan aksesibilitas dari tol dan terminal. 

Ketiga pembangunan Terminal Ultimate dan infrastruktur penunjang Airport City.

Pengembangan Juanda ini membutuhkan reklamasi laut mencapai 2.000 hektare lahan di pantai timur Sidoarjo, dan pembebasan lahan milik warga juga 2.000 hektare, sehingga totalnya mencapai 4.000 hektare.

Sekitar 60% landasan pacu dibangun di atas laut sehingga proses pengajuan izin legalitas harus menjadi yang paling utama, seperti analisis dampak lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper