Bisnis.com, JAKARTA—Meskipun pemerintah menaikkan kepemilkan asing di jalan tol hingga 100%, Jasa Marga selaku investor tol tidak menganggap hal tersebut sebagai ancaman.
Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk Muhammad Sofyan mengungkapkan sebelum tingkat kepemilikan asing dinaikkan hingga 100%, pihaknya telah terbiasa bersaing dengan para investor asing dalam lelang investasi jalan tol.
“Pada prinsipnya kami siap bersaing, bahkan dalam tender-tender investasi jalan tol yang telah ada kami sudah berhadapan dengan perusahaan asing,” ujarnya, Jumat (05/02).
Dia mencontohkan dalam proses lelang investasi tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi pada 2014 lalu, konsorsium BUMN karya yang terdiri dari Jasa Marga, PT Waskita Karya Tbk, PT Hutama Karya, dan PT Pembangunan Perumahan bersaing dengan sejumlah investor asing asal Korea dan India.
Saat itu, pemerintah menyatakan empat badan usaha lulus prakualifikasi, yang terdiri dari dua konsorsium/badan usaha lokal dan dua konsorsium asing yang menggandeng partner lokal. Konsorsium BUMN karya yang dipimpin JSMR dan PT Bangun Tjpta Sarana menjadi dua badan usaha lokal, sementara konsorsium asing terdiri Kookmin Bank- Woori Bank- Korea Exchange Bank-Posco Engineering and Construction Co, Ltd dan Lotte Engineering and Constructuction Co. Ltd asal Korea yang menggandeng PT Nusantara Infrastructure, serta konsorsium PT Praba Indopersada dan Sharpooji Pallonji Roads Private asal India.
Pemerintah kemudian menetapkan konsorsium BUMN Karya sebagai pemenang proyek senilai Rp2,6 triliun tersebut, setelah ketiga konsorsium lainnya tidak mengembalikan dokumen tender. Setelah itu, persaingan JSMR dengan investor asing pun masih berlanjut hingga kini, misalnya di pelelangan tol Pandaan-Malang senilai Rp2,98 triliun yang masih berlangsung.
Dalam proses tersebut, pemerintah menyatakan delapan badan usaha lulus prakualifikasi, terdiri dari lima konsorsium lokal dan tiga investor asing yang bermitra dengan perusahaan lokal. Seluruh investor asing yang mengikuti lelang tersebut berasal dari Malaysia, yakni UEM Group Berhard, Naza Engineering & Construction, dan HCM Engineering SDN BHD. Pengumuman pemenang proyek ini baru akan ditetapkan pada Mei 2016.