Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat berupaya meningkatkan daya saing tenaga kerja konstruksi dengan memberikan pelatihan, tak terkecuali di daerah perbatasan.
“Membuat teman-teman dari daerah Atambua menjadi terampil di bidang konstruksi tentu sangat membantu pembangunan di Atambua ini, rekan-rekan harus meningkatkan kemampuan dan keterampilan sehingga tidak kalah dengan pekerja konstruksi dari daerah lainnya, dan ketika pembangunan infrastruktur disini sedang berlangsung kita berdayakan masyarakat setempat agar rekan-rekan tidak menjadi penonton," tutur Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Yusid Toyib seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (05/02).
Yusid mengatakan, selain teknologi terkini yang mendukung pembangunan di daerah, sumber daya manusia juga menjadi faktor yang tidak dapat dikesampingkan dalam pembangunan. Tenaga kerja yang terlatih dan bersertifikat diharapkan dapat mendukung pembangunan-pembangunan yang akan dilaksanakan di daerah.
Saat ini Ditjen Bina Konstruksi memfasilitasi daerah-daerah perbatasan dalam membangun SDM Konstruksi Terampil yang berkualitas, agar dapat membangun permukiman layak yang cepat dan murah bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Pemberdayaan masyarakat untuk menjadikan SDM konstruksi terampil ini harus didukung pemerintah daerah, masyarakat setempat harus aktif mendorong Dinas PU Atambua untuk melakukan pelatihan kepada masyarakat yang memiliki passion di bidang konstruksi,”tambah Yusid.
Peningkatan SDM ini diikuti masyarakat Kabupaten Belu, Atambua yang berasal dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Belu, Kontraktor, perwakilan Kecamatan dan Dinas Kabupaten Belu. Dalam kesempatan tersebut, DJBK memperkenalkan teknologi RISHA kepada masyarakat di Atambua.
RISHA merupakan produk inovasi yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puslitbangkim), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR. Produk ini terbukti mudah diterapkan, kuat dan tahan terhadap gempa. Pada tahun 2005, RISHA telah diterapkan dengan baik di Provinsi Aceh untuk pemukiman warga yang terkena bencana Tsunami.
Saat ini sistem RISHA telah berkembang menjadi teknologi bangunan sederhana yang dipergunakan untuk perumahan, fasilitas umum, dan fasilitas sosial yang termasuk untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur permukiman yang cepat dan handal. Untuk itulah Ditjen Bina Konstruksi, melakukan sosialisasi terkait teknologi RISHA kepada masyarakat di Atambua, sehingga diharapkan masyarakat dapat menerapkannya untuk mendukung pembangungan perumahan untuk rakyat di daerah perbatasan.