Bisnis.com, JAKARTA - Asia Pulp Paper telah menyiapkan strategi percepatan konservasi bagi pengelolaan lahan gambut di Sumatera dan Kalimantan.
Masterplan yang telah dibuat pada 2013 ini akan merestorasi lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berasal dari 38 perusahaan pemasok bahan baku Asia Pulp Paper (APP) berjumlah 600.000 hektare dari 1,2 juta hektar.
Anak perusahaan Sinarmas ini akan mengkonservasi lahan di 10 daerah, antara lain Senepis, Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB), Kampar Pennisula, Kerumutan, Berbak-Sembilang, Bukit Tiga Puluh, Dangku-Meranti, Padang-Sugihan, Kubu, dan Kutai.
"Kami siap mendesain model industri kehutanan, pulp, dan kertas agar hutan terlindungi, komunitas lokal diberdayakan dan rantai suplai bisa lebih kuat," kata Aida Greenbury, Managing Director Sustainability & Stakeholder Engagement APP pada Kamis (4/2/2016).
Kini sudah lebih dari 3.500 kanal telah dibendung guna meningkatkan debit air di konsesi pemasok APP yang terletak di lahan gambut. APP menargetkan pembendungan 7.000 kanal pada kuartal pertama 2016.
Dalam implementasinya, APP menggandeng perusahaan asing dari Belanda, Deltares, yang bergerak di bidang riset sebagai ahli dalam pengembangan lahan gambut.
Deltares sebagai penyedia teknologi akan bertugas untuk mengidentifikasi lahan gambut sebesar 25%-50% dari lahan yang ada di Sumatera.
Deltares juga akan membantu APP untuk melakukan penilaian pada empat aspek, yaitu penilaian terhadap High Conservation Value (HCV), penilaian High Carbon Stock (HCS), penilaian gambut, dan masyarakat. Hasil penilaian empat aspek ini akan digunakan untuk menata ulang manajemen di area pemasok kebutuhan APP.