Bisnis.com, SURABAYA—Pengelola kawasan industri Java Integrated Industrial Port Estate atau JIIPE meyakini biaya logistik barang di sejumlah daerah bisa dipangkas lebih dari 20% bahkan mencapai kisaran 70% melalui pengoperasian Pelabuhan Manyar JIIPE di Gresik, Jawa Timur.
Pelabuhan Manyar bukan satu-satunya yang ada di kawasan JIIPE. Infrastruktur ini terintegrasi dengan kawasan industri. Pelabuhan dikelola PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) sedangkan kawasan industri ditangani PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS).
BMS dan BKMS merupakan perusahaan patungan dari PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) dan PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN). Adapun BJTI adalah anak usaha Pelindo III sedangkan UEPN milik PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo.
Direktur Utama BKMS Bambang Setiono menyatakan keberadaan terminal sandar di JIIPE jelas akan mempermudah aktivitas distribusi barang. Perusahaan-perusahaan yang menjadi tenant di kawasan industri bisa mendistribusikan barang dengan biaya logistik yang lebih murah.
Dia menyatakan penurunan biaya logistik minimal 20%. Tapi persentase ini tergantung kembali kepada lokasi pabrik bersangkutan. Jika lokasinya di Pasuruan dan Jombang efisiensinya bisa mencapai 60% - 70%.
“Dengan integrasi kawasan industri dan pelabuhan ini juga bisa kurangi hilir mudik truk di jalan sehingga bantu mengurangi kemacetan tol,” kata dia, Minggu (31/1/2016).
Pelabuhan Manyar diharapkan bisa membantu mengurangi antrean sandar. Dengan begini biaya logistik barang bisa ditekan. Pasalnya semakin lama antre maka biayanya semakin mahal lantas akhirnya dibebankan kepada produk sehingga di konsumen harga jualnya mahal.