Bisnis.com, SURABAYA - PT Pupuk Indonesia Energi (PIE) diminta menjual tenaga listrik dan uap dengan harga kompetitif kepada PT Petrokimia Gresik dan anggota grup PT Pupuk Indonesia (Persero) lainnya.
Permintaan itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat dalam kegiatan pemancangan tiang pertama proyek pembangkit listrik dan uap atau Gresik gas cogeneration plant yang dibangun PIE, Sabtu (30/1/2016).
PIE merupakan anak usaha Pupuk Indonesia yang bergerak di bidang energi. PI Energi ini, proyek ini harus memberikan nilai tambah, bagi Petrokimia juga memberikan nilai tambah. Artinya, harus menghasilkan produk yang efisien, murah, bisa bersaing dengan yang lain sehingga akan menambah value added Petrokimia Gresik, ungkapnya. Aas juga meminta agar tidak ada penambahan biaya selama masa konstruksi proyek senilai US$47 juta itu.
Proyek perdana PIE itu akan menghasilkan tenaga listrik 22 megawatt dan uap 160 ton per jam. Proyek yang digarap PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) itu pun diharapkan selesai tepat jadwal, yakni September 2017, sehingga dapat mulai beroperasi komersial November 2017, sebelum pembangunan pabrik amoniak dan urea II milik PT Petrokimia Gresik rampung Desember 2017. Aas juga meminta PTPP selaku kontraktor menjaga kualitas proyek.
"Ini kami mohon ke PTPP karena ini proyek yang akan mendukung ketahanan pangan, jadi harus bagus dan efisien karena kalau kurang efisien akan memperbesar subsidi yang menambah beban negara," ungkap mantan Dirut PT Pupuk Kaltim itu.