Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Karhutla, Hewan Langka di Sumsel Terancam

Keberadaan hewan langka dan dilindungi, seperti Harimau Sumatra mulai terancam pasca kebakaran lahan dan hutan di provinsi itu pada tahun lalu
Harimau/www.hdimagewallpaper.com
Harimau/www.hdimagewallpaper.com

Bisnis.com, PALEMBANG– Keberadaan hewan langka dan dilindungi, seperti Harimau Sumatera mulai terancam pasca kebakaran lahan dan hutan di provinsi itu pada tahun lalu.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumsel menggandeng mitra terkait guna menyelamatkan hewan yang hampir punah itu.

Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Nunu Anugrah, mengatakan habitat Harimau Sumatera ada di kawasan hutan Dangku Musi Banyuasin dan Taman Nasional (TN) Sembilang Banyuasin.

"Tercatat saat ini ada 7 ekor harimau di kawasan hutan ini (Kawasan Hutan Dangku Musi Banyuasin)," ujarnya.

Dia mengatakan, Kawasan Hutan Dangku itu memang merupakan fungsi suaka.

Namun, karena adanya kebakaran lahan beberapa waktu lalu dan maraknya aksi perambahan hasil hutan membuat habitatnya terganggu.

Untuk itu, pihaknya memiliki kelompok kerja (polka) perambahan dan penegakan hukum saat ini.

"Kami konsen saat ini. Tapi untuk pengawasan dan pengelolaannya, memang dibutuhkan mitra dan bersama-sama dengan masyarakat," katanya.

Sementara itu Kepala TN Sembilang Suhaimin mengungkapkan, koridor jalan lintas harimau yang juga merupakan daerah jelajah harimau ada di TN Sembilang. Tercatat ada sebanyak 8 ekor Harimau Sumatera saat ini di daerah tersebut.

"TN Sembilang memang wilayah dia (harimau). Sudah ada site monitoring untuk ini," ujarnya.

Akibat dari karhutla yang terjadi di TN Sembilang tahun lalu memang mengenai habitatnya. Namun, kata dia, saat ini sudah mulai tumbuh lagi aneka flora di kawasan tersebut karena musim hujan.

"Ada beberapa kawasan di TN Sembilang yang sulit dijangkau, namun kita tetap upayakan restorasi. Kalau tidak dijangkau, kita yakin ada konsensi alam nantinya,” paparnya.

Sementara itu, Country Manager of Indonesia Program Zoological Society of London Andjar Rafiastanto mengatakan, sebagai upaya penyelamatan suaka di Sumsel, utamanya Harimau Sumatera atau dikenal Panthera Tigris Sumatera, pihaknya sudah membangun sistem monitoring yang terpadu.

Pengawasannya yakni dengan memasang CCTV untuk melihat pergerakan dan kondisi harimau Sumatera saat ini.

Rinciannya yakni 32 unit CCTV di Kawasan Hutan Dangku, 80 CCTV di TN Sembilang dan juga ada 72 unit CCTV di kawasan HTI milik APP.

Dia menyebutkan, hutan di Indonesia telah menjadi perhatian dunia. Namun karhutla yang luas dan menghasilkan asap di Asia Tenggara telah menjadi krisis lingkungan hidup 2015 lalu.

"Sebagai upaya solusi untuk tantangan ekologis di Indonesia,harus dihadapi dan menjadi prioritas konservasi," paparnya.

Dia mengemukakan pihaknya menyambut positif kerjasamanya antara Pemprov Sumsel dan mitra terkait untuk memastikan perlindungan lanskap dan spesies yang hampir punah seperti harimau Sumatera.

"Kita menciptakan acuan untuk perlindungan jangka panjang mereka," katanya.

Andjar menjelaskan, kolaborasi ini fokus pada enam pokok kegiatan, termasuk pengumpulan data informasi dan data scientific untuk membantu pengembangan kebijakan pada tingkat provinsi dan mekanisme pengelolaan lanskap.

"Hasil dari pilot project ini diharapkan membantu menciptakan acuan untuk inisiatif ke depan bagi tingkat nasional dan regional," katanya.

Staf Ahli Bidang Perubahan Iklim Provinsi Sumsel, Najib Asmani, mengatakan Pemprov Sumsel telah mendeklarasikan konsep ekoregion yang dipadukan dari institusi, kelompok tani dan sebagainya.

Mitra ini, kata dia, fokus untuk masalah deforestasi, hilangnya lahan gambut, masalah kebakaran, hingga dampakperubahan iklim yang terkait di lanskap TN Sembilang dan Dangku.

Hutan rawa gambut merupakan habitat penting untuk sekitar 15% dari harimau sumatera.

"Tujuan kemitraan ini untuk menghubungkan seluruh lanskap guna mendukung keselamatan hewan yang hampir punah ini," ujarnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper