Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih melakukan kajian ulang terhadap biaya investasi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandar Lampung yang semula ditaksir mencapai Rp800 miliar. Akibatnya, proses lelang SPAM Bandar Lampung yang semula ditargetkan dapat diteken Maret 2016 terpaksa mundur dari jadwal.
Direktur Jenderal Cipta Karya Andreas Suhono mengungkapkan proyek ini telah mendapatkan dukungan pendanaan atau viability gap fund senilai Rp345 miliar dari Kementerian Keuangan untuk meningkatkan kelayakan. Namun, hal tersebut tetap belum menarik minat para investor untuk berinvestasi.
“SPAM Semarang Barat sudah dibatalkan, cukup dengan b to b saja. SPAM Bandar Lampung tetap proses, kemarin sudah ditender tapi tidak ada peminatnya,” ujarnya di Kementerian PUPR, Senin (25/01).
Proses prakualifikasi untuk proyek berskema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 2012. Sejauh ini, pemerintah telah menyatakan empat konsorsium yang lulus proses prakualifikasi, yakni Water Konsorsium (Hyundai Engineering and Construction, Itochu Corporation dan PT Potum Mundi Infranusantara), Abeima dan PT Wijaya Karya Persero Tbk, Acuatico dan Mitsubishi Corporation, serta Manila Water dan Great Giant Pineaple Co.
Sekretaris DItjen Cipta Karya Rina Agustin mengungkapkan meskipun telah mendapatkan dukungan pendanaan, pihak investor masih menilai tingkat kelayakan proyek tersebut rendah sehingga proses lelang menjadi sepi peminat. Menurutnya, proses lelang yang terkatung-katung selama beberapa tahun membuat kebutuhan biaya investasi meningkat.
“Sekarang sedang dalam proses hitung lagi karena jumlah investasinya kemarin agak kerendahan. Kemarin nilai proyek sekitar Rp800 miliar, VGF sekitar Rp300 miliar, ternyata sekarang nilai project cost-nya meningkat karena sudah agak lama,” ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya berharap proses lelang tetap dapat dilakukan pada tahun ini, mengingat tingkat kebutuhan proyek SPAM Bandar Lampung ini yang sudah mendesak. Pasalnya, Rina mengatakan warga sekitar proyek tersebut tidak memiliki alternatif sumber air untuk mencukupi kebutuhan.
SPAM Bandar Lampung ditaksir akan memiliki kapasitas penyediaan air bersih mencapai 500 liter per detik. SPAM ini akan melayani sekitar 44.000 sambungan rumah, dengan sumber air baku berasal dari Sungai Way Sekampung.
Selain SPAM Bandar Lampung, Andreas mengatakan dalam waktu dekat ini pemerintah juga akan menetapkan pemenang lelang proyek SPAM Umbulan senilai Rp2,1 triliun yang telah tertunda pembangunannya sejak Orde Baru. Sebelumnya, Kementerian Keuangan telah memberikan dukungan pendanaan untuk pembiayaan proyek ini senilai Rp823 miliar.