Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan alasannya tak menghadiri peletakan batu pertama atau "groundbreaking" pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung pada Kamis, di Walini, Bandung Barat.
"Menhub Ignasius Jonan tidak hadir pada 'groundbreaking' KA Cepat Jakarta-Bandung hari ini karena harus fokus menuntaskan aspek perizinan, agar pembangunan bisa segera dilaksanakan tidak hanya 'groundbreaking' saja," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Informasi dan Keterbukaan Publik Hadi M Djuraid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Menurut dia, PT Kereta Cepat Indonesia Cina sudah mengantongi izin trase dari Menhub sehingga bisa melaksanakan peletakan batu pertam.
Namun, lanjut dia, untuk pembangunannya harus memperoleh izin pembangunan.
"Izin pembangunan bukan izin administratif, namun merupakan evaluasi teknis rancang bangun dan analisis aspek keselamatan prasarana kereta api," tuturnya.
Menurut Hadi, masih ada hal teknis yg belum dipenuhi PT Kereta Cepat Indonesia Cina sehingga belum semua perizinan bisa dikeluarkan.
"Pada prinsipnya Menhub sangat senang ada pihak swasta bersinergi dengan BUMN membangun KA cepat di Jawa, sehingga dana APBN bisa digunakan untuk pemerataan pembangunan fasilitas transportasi di luar Jawa," ucapnya.
Pada Kamis, 21 Januari 2016, Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.
Proyek Kereta Cepet Jakarta-Bandung seluruhnya dibiayai oleh swasta, melalui konsorsium antara BUMN dan Tiongkok, yakni PT Kereta Cepat Indonesia China.
Kereta cepat yang diyakini memiliki waktu tempuh hanya 50 menit darj Jakarta-Bandung itu siap beroperasi 2019.
Ini Alasan Menhub Mangkir di Groundbreaking Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan alasannya tak menghadiri peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung pada Kamis, di Walini, Bandung Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

20 menit yang lalu
Indonesia Competes Against the Philippines over Nickel Investment
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

2 menit yang lalu
Pakar: Dewan Buruh Idealnya di Bawah Presiden, Bukan Kemnaker

16 menit yang lalu
Indef: Indonesia Jangan Hanya Jadi Penonton Saat Gencatan Dagang AS-China
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
