Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinjam Dana AIIB, Pemerintah Rumuskan Daftar Usulan Proyek

Kementerian PUPR memperkirakan dana pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) baru dapat dimanfaatkan pada 2017. Tahun ini pemerintah baru akan merumuskan proyek infrastruktur mana saja yang akan diusulkan kepada AIIB.
Suasana saat penyampaian pemandangan umum pada upacara penandatanganan kesepakatan pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank di Beijing, 24 Oktober 2014./Reuters-Takaki Yajima
Suasana saat penyampaian pemandangan umum pada upacara penandatanganan kesepakatan pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank di Beijing, 24 Oktober 2014./Reuters-Takaki Yajima

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan dana pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) baru dapat dimanfaatkan pada 2017. Tahun ini pemerintah baru akan merumuskan proyek infrastruktur mana saja yang akan diusulkan kepada AIIB.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono mengungkapkan pihaknya membutuhkan dana setidaknya Rp658 triliun hingga 2019. Kebutuhan dana tersebut dipenuhi baik dari APBN maupun pinjaman luar negeri.

“Tidak mungkin semuanya dibiayai dari rupiah, jadi apa yang akan kita pinjam? Tentunya pembiayaan untuk proyek-proyek strategis, seperti jalan air minum waduk,” ujarnya, Senin (18/1/2016).

Dia menyambut baik terbentuknya Bank Infrastruktur Asia (AIIB). Menurutnya, lembaga pembiayaan ini dapat menjadi alternatif pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur, terlebih jika melihat Indonesia juga menjadi salah satu pemilik modal  di dalamnya.

Untuk itu, pemerintah akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)  untuk menyusun daftar proyek yang diusulkan menggunakan dana AIIB. Namun, Taufik memastikan pembangunan infrastruktur dengan menggunakan dana AIIB belum dilakukan pada tahun ini.

“Tahun ini belum, kalau perkiraan saya 2016 ini kita menyiapkan usulan proyeknya, paling cepat 2017. Tapi pasti kita akan gunakan,” tambahnya.

Indonesia memiliki porsi penting di antara 57 negara pendiri AIIB yang resmi terbentuk pada akhir pekan lalu, melalui penyertaan modal awal sebesar US$672,1 juta selama 5 tahun. Dengan nilai tersebut, Indonesia menjadi penyetor terbesar ke-8 dan memiliki porsi saham 37% dalam lembaga yang sebagian besar sahamnya dimiliki  oleh China itu.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper