Bisnis.com, SURABAYA -- Ekspor monosodium glutamate (MSG) alias micin Jawa Timur turun sepanjang 2015 akibat perlambatan ekonomi China dan Jepang, dua negara dengan permintaan terbesar selama ini.
Data Badan Pusat Statistik Jatim yang diperoleh Bisnis menyebutkan ekspor MSG tergerus 9,5% menjadi US$163,3 juta tahun lalu. Setahun sebelumnya, pengapalan mencapai US$180,5 juta.
"Jepang dan China adalah importir monosodium glutamat Jatim. Karena kegiatan manufaktur mereka berkurang, permintaan turun," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim Satriyo Wibowo, Jumat (15/1/2016).
Di Jatim, terdapat beberapa produsen MSG, seperti PT Miwon Indonesia di Gresik, PT Sasa Inti Gending di Probolinggo, PT Cheil Jedang Indonesia di Jombang, dan PT Ajinomoto Indonesia di Mojokerto.
Penurunan ekspor MSG itu turut membuat pengapalan kelompok bahan kimia organik Jatim jatuh 37,9% sepanjang tahun lalu. Nilai pengapalan komoditas itu selama 2015 hanya US$866 juta dari tahun sebelumnya US$1,4 miliar.
Penurunan tajam ekspor bahan kimia organik juga disumbang oleh pengapalan asam amino lainnya (other amino acids) yang anjlok 22,7% menjadi US$112,4 juta.
Bahan kimia ini biasa digunakan oleh industri makanan, seperti susu, roti, dan minuman ringan. Ekspor oktanol (octyl alcohol) dan isomers thereof yang biasa digunakan oleh industri makanan dan minuman, parfum, serta farmasi, terjun 36,4% menjadi US$100,8 juta.