Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTASI DAERAH: China Lirik Sumsel Garap Investasi Besar

Pembangkit listrik/Ilustrasi
Pembangkit listrik/Ilustrasi

Bisnis.com, PALEMBANG --  Investor asal China tertarik menanamkan modalnya untuk sejumlah proyek besar di Sumatra Selatan.

Ketertarikan itu terlihat dari kunjungan Konsulat Jenderal Republik Rakyat China (RRC) bersama lima perusahaan besar ke Kantor Gubernur Sumsel pada Kamis (14/1/2016) petang.

Di antaranya membangun pabrik ban, pembangkit listrik, hingga jalan tol. Adapun lima perusahaan yang diboyong yakni China Road and Bridge Corporation, China Shenhua Group, China Oceanaide Holdings Group, Shanghai Electric Power Co Ltd, dan Shandong O’Green Group.

Consul General RRC di Medan, Zhu Honghai mengatakan, pihaknya memboyong lima perusahaan dari China, sebelumnya sudah ada beberapa perusahaan tersebut yang sudah pernah membangun proyek pembangkit listrik di Sumsel, juga ada yang sedang berjalan pembangunannya.

"Kami ingin berinvestasi di Sumsel dan bersama membangun Sumsel," ucapnya di sela-sela audiensi dengan Gubernur Sumsel.

Pihaknya mengaku sudah sering datang ke Sumsel, dan saat ini ingin lebih memfokuskan pembangunan inftrastruktur, sarana dan prasarana jelang Asian Games 2018 mendatang. 

“Kami berpikir akan ada pembangunan infrastruktur disini. Ini adalah peluang dan potensi besar bagi kami,” ujarnya.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan investasi di Palembang nantinya akan luar biasa. "Kami berencana akan membangun 5.200 megawatt dari 7 pembangkit listrik yang baru," katanya.

Tak hanya itu, di Tanjung Api-Api juga akan ada pembangunan industri berskala besar. Sumsel juga segera membangun light rail transit (LRT), jalan tol, rumah sakit, hotel, Jembatan Musi IV dan VI.

Dia berharap nantinya semakin banyak investor yang tertarik dengan Sumsel. Harapannya tak hanya di bidang pembangkit listrik, juga dalam investasi pabrik ban dan sebagainya.

Alex mengatakan, Sumsel memiliki banyak potensi sumber daya alam seperti batu bara, minyak gas, dan panas bumi. “Juga didukung produksi terbesar untuk karet dan sawit sebagai produk unggulan,” terangnya. 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper