Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengarahkan pembangunan infrastruktur tidak terpusat hanya di Pulau Jawa, tetapi juga tersebar hingga ke perbatasan.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan pemerintah tengah mengubah strategi pembangunan infrastruktur tidak hanya Jawasentris, tetapi lebih Indonesiasentris.
"Sekarang pembangunan digeser, lebih Indonesiasentris, lebih banyak anggaran ke Indonesia Timur supaya Poros Maritim bukan hanya mimpi," ujarnya dalam diskusi bertajuk Saatnya Berperan untuk Infrastruktur Indonesia, Jumat (15/1/2016) malam.
Menurutnya, kemampuan ekonomi masyarakat di Pulau Jawa sudah bagus. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur sebaiknya dilakukan oleh swasta. Sebaliknya, pembangunan infrastruktur di pulau lain dengan kemampuan ekonomi yang kurang memadai harus dilakukan oleh pemerintah.
"Untuk pertama kalinya kita bikin jalan di perbatasan Kalimantan, juga dari Papua," tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Taufik Widjoyono mengakui pembangunan infrastruktur memang diarahkan ke bagian timur Indonesia, khususnya provinsi yang memiliki kemampuan ekonomi yang kurang memadai, seperti Papua, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Konsentrasi pembangunan di Papua Rp5 triliun, untuk membuka isolasi di wilayah tengah, dan menurunkan harga logistik," ujarnya.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur di Sulawesi dikonsentrasikan ke utara guna menunjang pelabuhan di Bitung. Saat ini pemerintah tengah membangun tol Manado- Bitung.
Di sisi lain, pembangunan di bagian Sulawesi lebih diarahkan untuk menunjang irigasi, mengingat daerah ini merupakan lumbung beras terbesar di Indonesia Timur.
"Di Kalimantan yang selama ini tidak tersentuh adalah perbatasan. Pemerintah membuat jalan paralel perbatasan di tiga lokasi di Kalimantan," tutupnya.