Bisnis.com, SURABAYA—Pelaku usaha di Jawa Timur memproyeksikan perekonomian provinsi ini mampu bertumbuh hingga 5,9% sepanjang 2016.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur Heribertus Gunawan mengatakan target tersebut menunjukkan kepercayaan diri pebisnis menyongsong 2016 yang disebut-sebut sebagai tahun pemulihan perekonomian.
Angka 5,9% lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang kini bertengger di kisaran 5,4%. “Target 5,9% bisa tercapai asalkan indikator ekonomi mendukung, seperti inflasi dan kurs rupiah membaik, serta suku bunga bank turun,” ucapnya kepada Bisnis.com, di Surabaya, Rabu (13/1/2015).
Selain tiga aspek tersebut, Heribertus menyebutkan soal pengupahan tenaga kerja. Kisruh masalah upah merupakan permasalahan tahunan yang membuat gerah iklim bisnis Tanah Air. Situasi kerap makin keruh lantaran lemahnya kepastian hukum dan berbelitnya perizinan usaha.
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Bank Indonesia Jawa Timur menyebutkan dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur berada di posisi tertinggi kedua setelah DKI Jakarta pada triwulan ketiga tahun lalu dengan laju 5,44% (yoy).
Besarnya skala ekonomi Jawa Timur juga terlihat dari pangsanya terhadap perekonomian nasional yang mencapai 14,71%. Angka ini menempati posisi terbesar kedua setelah Ibu kota yag mendominasi 16,99% perekonomian nasional. Ekspor dan pertumbuhan industri pengolahan berperan penting di sini.