Bisnis.com, JAKARTA--- Dua operator jalan tol yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Lintas Marga Sedaya (LMS) segera meningkatkan mekanisme pembayaran elekronik multibank di gerbang tol yang dikelola.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman mengungkapkan pihaknya masih membutuhkan waktu untuk mengkaji kemungkinan integrasi gerbang tol Cipali dengan LMS. Meski demikian, emiten berkode saham JSMR itu siap untuk meningkatkan pelayanan transaksi elektronik di gerbang tol.
“Untuk transaksi elektronik nanti multibank Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN. Akhir Januari ini sistem baru berlaku,” ujarnya, Rabu (13/1)
Lebih lanjut, dia mengungkapkan uji coba sistem pembayaran elektronik dengan multibank ini akan dilakukan di ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) pada akhir bulan ini. Sejauh ini, tingkat penggunaan e-toll di JORR baru mencapai 15%. Dengan adanya sistem multibank ini, perusahaan plat merah tersebut menargetkan tingkat penetrasi e-toll meningkat hingga 50%.
Di sisi lain, pihaknya tidak bisa memastikan kapan integrasi gerbang tol dengan LMS dapat teralisasi. Pasalnya, untuk melakukan itu, JSMR harus mengubah mekanisme pembayaran dan menambah kapasitas piranti lunak.
“Anda bayangkan ada sekitar 24 asal tujuan, dengan penambahan ini akan ada sekitar 30 sampai 40 asal, berarti kan komputernya harus besar dan kerjanya harus cepat,” tambahnya.
Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Hudaya Aryanto mengungkapkan LMS akan mulai menerapkan transaksi elektronik secara menyeluruh pada kuartal pertama tahun ini. PIhaknya kini masih menjajaki perjanjian dengan sejumlah perbankan.
“Kita akan mulai dengan pembayaran non tunai multibank di kuartal pertama ini. Cikopo dan palimanan di seluruh gerbang kita akan mampu menerima pembayaran non tunai. Yang sudah pasti Bank BCA, kemudian ada empat bank lainnya sedang dalam tahap pembicaraan,” ujarnya.
Dia menambahkan, LMS memiliki total 52 gardu, di tujuh lokasi gerbang yang masih menerapkan sistem manual. Dengan adanya perubahan ini, nantinya pengguna jasa tol Cipali dapat memilih metode pembayaran baik secara tunai maupun elektronik.
Di sisi lain, perusahaan juga masih mempelajari kemungkinan adanya integrasi gerbang tol dengan Jasa Marga. Menurutnya, sistem pembagian tarif bagi pengelola tol antar kota lebih rumit dibanding tol di dalam kota, mengingat perhitungan tarif tol antar kota dilakukan dengan perhituangan jarak. Hal ini berbeda dengan tol dalam kota di mana pengelola tol memberlakukan tarif rata (flat rate).
“[Tantangannya] kurang lebih kepada teknis di mana asal tujuannya, kemudian menentukan tarif dibagi pendapatannya sesuai dengan jarak yang ditempuh,” ujarnya.