Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mendesak operator tol untuk meningkatkan pelayanan di gerbang tol dengan menyediakan sistem pembayaran elektronik secara menyeluruh pada tahun ini. Kebijakan tersebut diharapkan dapat memangkas waktu transaksi sehingga mengurangi penumpukan kendaraan.
Komisi V DPR RI dalam rapat Analisa dan Evaluasi Angkutan Natal dan Tahun Baru 2016 yang berlangsung Rabu (13/01) memberikan beberapa catatan terkait kemacetan luar biasa yang terjadi pada masa libur panjang itu. Salah satu yang menjadi penekanan adalah perlunya peningkatan sistem transaksi elektronik oleh para pengelola jalan tol, dan penghapusan gerbang tol yang hanya berfungsi sebagai pemisah antar operator.
Terkait dengan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Jasa Marga selaku operator tol Jakarta—Cikampek, dan PT Lintas Marga Sedaya selaku pemilik konsesi tol Cikampek-Palimanan (Cipali) untuk meningkatkan pelayanannya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan menhub [menteri perhubungan], dan meneruskan diskusi dengan dirut jasa marga dan Cipali untuk bisa mempelajari, mengkaji, mengubah sistemnya. Akan ada solusi untuk tahun-tahun ke depan ini,” ujarnya di Gedung DPR RI, Rabu (13/01).
Menteri Basoeki menargetkan perubahan sistem pembayaran tol tersebut sudah dapat dirasakan masyarakat pada musim mudik lebaran yang jatuh pada Juli tahun ini. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko kemacetan pada gerbang tol seperti yang selama ini terjadi.
“Nanti sebelum mudik 2016 ini bisa diintegrasikan, kan tidak susah, cuma sistem pembayaran saja,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W. Husaini mengatakan pemerintah akan mendorong operator untuk meningkatkan pelayanan jalan tol secara bertahap. Pada tahap awal, seluruh pengelola jalan tol didorong untuk meningkatkan pelayanan transaksi elektronik.
“Kalau saya targetnya yang paling cepat, kita buat pelayanan di pintu tolnya lebih cepat saja. [Pengelola tol] menambah prasarana d pintu tol dulu. Jadi orang tidak perlu menambah apa-apa di mobilnya,” ujarnya.
Bila berkaca pada negara maju, ujarnya, pengelola tol telah menerapkan mekanisme Open Road Tolling, yang menggunakan sensor pada badan kendaraan. Pada sistem tersebut, gerbang tol menjadi tidak dibutuhkan lagi. Namun, dia menilai sistem ini belum siap untuk diterapkan di Indonesia.