Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menyebutkan telah membebaskan lahan Trans Sumatera ruas Bakauheni—Terbanggi Besar sepanjang 50 km dari total 140 km sehingga sebagian lahan bisa difungsionalkan sebagai jalur alternatif saat lebaran tahun ini.
Kepala Sub Direktorat Pengadaan Tanah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Marzuki mengungkapkan mulanya pihaknya menargetkan untuk membebaskan lahan Trans Sumatera yang tersebar di empat ruas prioritas sepanjang total 80 km. . Namun, setelah melakukan evaluasi ulang, pihaknya mengklaim lahan yang bebas mencapai 98 km.
“Semuanya kerja terus, sehingga hari raya nanti yang bisa dilewati [di antaranya] daerah Lematang sampai Kota Baru, interchange hingga metro,” ujarnya saat ditemui di Kementerian PUPR, Selasa (12/1/2016).
Menurutnya, lahan yang dibebaskan termasuk jalan akses masuk yang tersambung dengan jalan arteri sehingga bisa dilalui kendaraan. Namun, dia menekankan meskipun lahan telah bebas, tetapi jadwal operasional ruas tersebut tergantung proses konstruksi.
Dengan demikian, jalur yang bisa difungsionalkan itu bisa jadi belum sepenuhnya beraspal dan selesai proses konstruksi. Namun, tetap layak bisa dilalui kendaraan sebagai jalur alternatif.
Menurutnya, sepanjang tahun lalu, realisasi penyerapan anggaran lahan tol mencapai lebih dari Rp5 triliun. Dana tersebut terdiri dari pagu anggaran lahan tol 2015 senilai Rp4,56 triliun, dana landcapping sekitar Rp1 triliun, dan tambahan sisa lelang sekitar Rp300 miliar.
Sebelumnya, Direktur Operasional PT Hutama Karya (Persero) Bambang Pramusinto mengatakan, pada tahun ini HK akan melanjutkan konstruksi Trans Sumatera sepanjang total 130 km. Namun, pihaknya belum memastikan bahwa jalur tersebut dapat dioperasikan sebagai jalur mudik karena konstruksi masih terputus-putus.
“Jadi kalau dilalui untuk mudik masih lebih cepat lewat jalan nasional,” ungkap Bambang.
Menurutnya, proses konstruksi sangat tergantung dengan kecepatan pembebasan tanah yang dilakukan oleh pemerintah. Proses pembebasan lahan untuk empat ruas pertama yakni Medan—Binjai, Palembang—Indralaya, Bakauheni—Terbanggi Besar dan Pekanbaru—Dumai telah dilakukan sejak tahun lalu dan masih akan dilanjutkan pada tahun ini.