Bisnis.com, JAKARTA—PT Hutama Karya (Persero) menargetkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan pendanaan empat ruas tol Trans Sumatera senilai total Rp 39,61 triliun pada tahun ini. Hingga saat ini, perusahaan plat merah ini baru berhasil memenuhi kebutuhan investasi dua ruas pertama yakni Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya.
Direktur Utama PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan kebutuhan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk empat ruas minimal 50% dari investasi, atau sekitar Rp19,8 triliun. Pada tahun ini pihaknya akan mengajukan usulan Penyertaaan Modal Negara (PMN) senilai Rp12,7 triliun pada tahun ini.
“Kebutuhan [PMN] 2016 yang akan dimasukkan di dalam rencana kerja perusahaan sekitar Rp12,7 triliun, berarti kalau di APBNP ini dibahas Rp3 triliun, tambahannya Rp9,7 triliun untuk bisa memenuhi 2016,” ujarnya ketika ditemui Bisnis, Kamis (07/01/2016).
Dalam rancangan bisnisnya, HK mengestimasikan total kebutuhan investasi untuk membangun delapan ruas prioritas pada tahun ini mencapai mencapai Rp17,23 triliun, yang terdiri dari Rp12,7 Triliun perolehan PMN 2016, dan Rp4,5 triliun dari pinjaman lembaga keuangan.
Dari kebutuhan tersebut, 59,7% atau sekitar Rp10,3 triliun masih akan digunakan untuk konstruksi empat ruas pertama, terutama ruas Bakauheni—Terbanggi Besar dan Pekanbaru—Dumai yang saat ini belum diteken perjanjian pengusahannya.
Sementara Rp6,9 triliun akan digunakan untuk mencicil pembangunan empat ruas tambahan baru, yaitu Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, Palembang-Tanjung Api-Api dan Kisaran—Tebing Tinggi.
Putra menambahkan hingga kini perusahaan masih melakukan penjajakan baik dengan sindikasi perbankan maupun lembaga keuangan lain. Pihaknya berharap dapat memenuhi kebutuhan pendanaan untuk ruas Bakauheni-Terbanggi Besar pada Maret , sementara Pekanbaru-Dumai pada pertengahan tahun ini.
“Jadi financial closing [Pekanbaru-Dumai] setelah Bakauheni-Terbanggi Besar, atau mungkin paralel. Kalau di China dan Amerika Latin sana terbiasa menggunakan skema pendanaan project bond , jadi project yang dihutangkan. Kita coba itu,” ujarnya.
Sebelumnya, HK telah memenuhi pendanaan ruas Medan-Binjai dan Palembang Indralaya dengan ekuitas perseroan dan pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai total Rp1,47 triliun. PIhaknya masih akan menjajaki kemungkinan pinjaman dari SMI untuk Bakauheni-Terbanggi Besar.