Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Akhir Program Sejuta Rumah 2015 Hanya 70%

Hingga akhir 2015, realisasi program sejuta rumah pemerintah hanya mencapai 700.144 unit.
Foto udara sebuah kawasan perumahan di kawasan Tangerang, Banten./Antara-M Agung Rajasa
Foto udara sebuah kawasan perumahan di kawasan Tangerang, Banten./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA — Hingga akhir 2015, realisasi program sejuta rumah pemerintah hanya mencapai 700.144 unit.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanudin mengatakan, hingga 31 Desember 2015, pemerintah sudah menerima laporan dari seluruh daerah di Indonesia tentang pencapaian program pembangunan sejuta rumah.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Kementerian PUPR, realisasi program sejuta rumah 2015 tidak mencapai target. Total yang terbangun hanya mencapai 700.144 unit, yang terdiri atas pembangunan baru 627.454 unit dan swadaya atau peningkatan kualitas sebanyak 72.690 unit.

Target sejuta rumah terdiri atas 603.516 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 396.484 unit rumah bagi non-MBR.

Dari target tersebut, rumah MBR yang dibangun hanya mencapai 452.744 unit, yang terdiri dari 380.054 unit rumah pembangunan baru dan 72.690 unit rumah swadaya/ peningkatan kualitas. Rumah MBR yang belum terbangun mencapai 150.772 unit.

Sementara itu, rumah non-MBR yang terbangun hanya mencapai 247.400 unit yang seluruhnya merupakan pembangunan baru. Jumlah yang belum terbangun mencapai 149.048 unit.

Syarif mengatakan, sisa unit yang belum terbangun di 2015 akan masuk ke dalam target sejuta rumah di 2016. Di 2016, pemerintah tetap menargetkan pembangunan sejuta unit, tetapi itu sudah termasuk unit yang belum terbangun di 2015.

Meski demikian, menurutnya data yang dimiliki Kementerian PUPR saat ini belum tentu sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Pasalnya, masih banyak daerah yang belum melaporkan capaian pembangunan rumah di daerah masing-masing.

“Bisa saja realisasinya sebenarnya lebih dari yang sudah tercatat ini,” katanya kepada Bisnis.com saat ditemui di ruangannya, Kamis (7/1/2015).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper