Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONFLIK AGRARIA: Korporasi Dituding Sebagai Pelaku Utama Kekerasan

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat perusahaan menjadi aktor dominan dalam dugaan kekerasan dalam konflik agraria dengan mencapai 35 kasus sepanjang 2015.
Ilustrasi: Demonstrasi petani menuntut reformasi agraria dengan membagikan lahan kepada petani miskin./Wikipedia
Ilustrasi: Demonstrasi petani menuntut reformasi agraria dengan membagikan lahan kepada petani miskin./Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA -- Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat perusahaan menjadi aktor dominan dalam dugaan kekerasan dalam konflik agraria dengan mencapai 35 kasus sepanjang 2015.

Sekretaris Jenderal KPA Iwan Nurdin menuturkan sepanjang tahun lalu, konflik agraria mengakibatkan 5 orang korban tewas, 39 orang tertembak dan 124 orang mengalami penganiayaan. Selain itu, ada 278 orang yang mengalami kriminalisasi.

"Dari sisi pelaku kekerasan, sepanjang 2015 didominasi oleh pihak perusahaan sebanyak 35 kasus, polisi sebanyak 21 kasus, TNI 16 kasus," kata Iwan dalam diskusi Catatan Akhir Tahun 2105 KPA di Jakarta, Selasa (5/1/2015).

Selain itu ada pula pemerintah dengan 10 kasus, preman 8 kasus dan warga 3 kasus.

Iwan menegaskan cara-cara penanganan konflik agraria juga diperparah dengan kecenderungan aparat keamanan dan militer untuk mengambil posisi tidak netral dalam situasi tersebut, yakni menjadi 'perpanjangan tangan' perusahaan atau pemerintah.

KPA mencatat perluasan perusahaan di sektor perkebunan terutama menjadi salah satu masalah terjadinya kekerasan dalam konflik agraria.

Perluasan itu, papar Iwan, dilakukan di antaranya dengan cara membakar lahan sehingga menimbulkan polusi asap dalam beberapa bulan pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper