Bisnis.com, JAKARTA – Pelelangan dini proyek infrastruktur yang dilakukan pada akhir Desember lalu diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kwartal I.
Menurut Sekertaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa, dengan pelelangan dini memungkinkan para kontraktor untuk melakukan pekerjaan lebih awal.
Karena hampir sebagian besar anggaran 2016 sudah dilelang pada akhir tahun 2015 dan penandatanganan kontrak sudah harus dilakukan pada awal sampai pertengahan Januari 2016.
“Bagi kontraktor yang sudah menandatangani kontrak, sudah harus segera memulai pekerjaan seperti mobilisasi peralatan. Hal ini juga harus dibarengi ketersediaan anggaran di daerah karena anggaran sudah diketok,” ujar Andi saat dihubungi Bisnis, Jakarta, Senin (4/1/2015).
Andi mengatakan, sebagian pengusaha yang padat modal akan mengerjakan proyek lebih awal karena mengejar waktu kontrak, sembari menunggu proses uang muka.
Namun, masalah akan timbul apabila kontrak dipercepat tetapi penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau ketersediaan anggaran dalam kas negara di masing-masing daerah tidak tersedia.
Menurutnya, setiap anggaran yang sudah ditenderkan semua harus sudah benar-benar siap.
Baik dari sisi anggaran, gambar design dan perencanaan serta pembebasan lahan yang juga menjadi tanggung jawab pertama dalam hal ini adalah pemerintah.
“Kalau lelang dini tapi ketersediaan anggaran di daerah belum siap di awal tahun sama saja bohong,” tandasnya.
Dia juga berharap, minimal 20% anggaran infrastruktur yang telah dilelangkan di seluruh Indonesia sudah tersedia pada bulan Januari agar penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) lebih terlihat.