Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah meminta dua pintu tol menuju arah Cikampek-Cikopo-Palimanan milik dua pengelola tol yakni PT Jasa Marga (persero) Tbk dan Pt Lintas Marga Sedaya diintegrasikan guna mengurai titik kamecatan yang sering terjadi saat hari libur.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugiharjo menilai kendaraan dari arah Jakarta menuju Cikopo-Palimanan yang melintas dari arah tol Jakarta-Cikampek sering kali menumpuk pada gerbang tol milik PT Lintas Marga Sedaya (LMS) di gerbang tol Cikopo-Palimanan sehingga menimbulkan kemacetan di ruasnya.
"Kami minta ke depan, terutama kepada BPJT dan pengelola jalan tol, supaya menggunakan dua sistem. Pertama gunakan sistem tiket elektronik. Kedua, sistem gerbang tol sudah harus terintegrasi," ujarnya, di sela Open House Menteri Perhubungan, Minggu (03/01).
Jika terintergrasi, maka dia menilai gerbang Tol Cikopo dari arah Cikampek harus dihapus. "Kenyataannya pada pintu gerbang tol Cikopo-Palimanan justru hanya terjadi pertukaran . Kenapa di gerbang Cikopo masih terjadi entry masuk atau perpindahan. Seharusnya dihapus saja," katanya.
Dia yakin bentuk integrasi ini bisa direalisasikan melalui sistem online layaknya dua operator tol yakni Jasa Marga dan CMNP sudah melakukan integrasi sistem pembayaran.
Dengan demikian, Plt Dirjen Perhubungan Darat akan membuat surat kepada otoritas terkait mengenai permintaan integrasi gerbang tol tersebut.
Secara terpisah, Pelaksana tugas Kepala BPJT Kementerian PUPR Herry Trizuna Zaputra mengatakan pihaknya menyambut baik usulan dari Kementerian Perhubungan, namun dia menggarisbawahi bahwa penghapusan gerbang tol Cikopo-Palimanan sulit dilakukan.
Alasannya, masing-masing operator jalan tol punya perbedaan dari sisi pelayanan sehingga jika salah satu ditutup akan menyebabkan kerumitan.
"Kalau gerbang tol Cikopo-Palimanan ditutup kemudian transaksi dilakukan di Gerbang Cikarang Utama bisa rumit, sebab antara dua jalur tol tersebut masih berbeda dalam hal pelayanan," jelasnya.