Bisnis.com, MALANG—Peningkatan status Gunung Bromo menjadi siaga belum berpengaruh pada tingkat hunian hotel di Malang. Meski begitu, jika status ini berlangsung lama maka dampaknya bisa mengkhawatirkan.
Sekretaris Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Malang Slamet Sudiharto mengatakan keberadaan Bromo dalam meningkatkan tingkat hunian hotel di Malang sangat besar karena wisatawan yang ke sana kebanyakan menginap di Malang.
“Kami bersyukur, dengan meningkatnya status Gunuing Bromo menjadi siaga, ternyata belum menurunkan tingkat hunian di Malang,” ujarnya di Malang, Senin (14/12/2015).
Hal itu terjadi karena perusahaan-perusahaan travel yang menjual paket ke Bromo bisa meyakinkan wisatawan bahwa tidak mungkin mereka mengunjungi gunung tersebut ketika statusnya siaga.
Sebagai gantinya, wisatawan dialihkan mengunjungi objek-objek wisata pantai di Malang yang juga tidak kalah indahnya.
“Wisatawan bisa mengerti karena memang kondisinya force majeure,” ujarnya.
Wisatawan juga tidak keberatan ketika Bandara Abdul Rahman Saleh ditutup, mereka lewat Bandara Juanda menuju Malang.
Namun jika kondisi siaga Bromo berlangsung dalam waktu lama, dia khawatir, tingkat hunian akan terpengaruh menjadi menurun karena wisatawan akan menunda ke Malang.
Tingkat hunian hotel di Malang saat ini, kata dia, cukup bagus karena dicabutnya larangan pegawai negeri sipil menggelar rapat di hotel.
Pemerintah tidak ragu menggelar acara di hotel sehingga tingkat hunian bisa terangkat.
Secara harian, tingkat hunian hotel sudah mencapai 40%, jauh meningkat bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai di bawah 20% karena adanya larangan PNS menggelar rapat di hotel.
Sementara itu, District Manager Sriwijaya Air Malang M. Yusrie Hansyah mengatakan mulai Senin (14/12/2015) penerbangan dari Bandara Abdul Rahman Saleh sudah dibuka. Sedangkan untuk selanjutnya, bergantung pada arah angin.
Jika arah angin dari debu Gunung Bromo menuju Bandara Abdul Rahman Saleh, maka regulator jelas akan menutup penerbangan di bandara tersebut dengan pertimbangan keselamatan. Debu dari Gunung Bromo berhaya dan bisa mengancam penerbangan.
Terkait dengan penutupan Bandara Abdul Rahman Saleh selama tiga hari, menurut dia, penerbangan dialihkan ke Surabaya.
Sriwijaya Air menyediakan angkutan bagi penumpang yang memesan tiket dari Malang menuju Jakarta.
Penumpang bisa memaklumi karena kondisinya memang darurat, force majeure, bukan kasalahan maskapai.
Terkait dengan kerugian selama penutupan Bandara Abdul Rahman Saleh, dia masih belum bisa menghitungnya karena komponennya banyak.
Yang jelas, dia berharap, penerbangan bisa segera lancar bersamaan dengan menurunnya status dari Gunung Bromo.