Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Investasi Rp4,2 Triliun untuk Tambah Kapal

PT Pertamina menambah jumlah armada kapal menjadi 72 unit hingga 2017 dengan total investasi senilai sekitar Rp4,2 triliun.
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) dan Dirut Pertamina yang baru Dwi Soetjipto melakukan jumpa pers di kantor BUMN, Jakarta, Jumat (28/11/2014)./Antara
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) dan Dirut Pertamina yang baru Dwi Soetjipto melakukan jumpa pers di kantor BUMN, Jakarta, Jumat (28/11/2014)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pertamina menambah jumlah armada kapal menjadi 72 unit hingga 2017 dengan total investasi senilai sekitar Rp4,2 triliun.

Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Jumat, mengatakan saat ini Pertamina memiliki 65 unit kapal milik berbagai ukuran untuk mengangkut minyak mentah dan produk, guna memenuhi kebutuhan energi nasional, Jumat.

Menurutnya, penambahan armada kapal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan angkutan BBM dan minyak mentah domestik, guna tercipta security of supply di level nasional dan internasional.

"Penambahan kapal ini merupakan implementasi dari Shipping Excellence yang merupakan bagian dari program Marketing dan Operation Excellence, sejalan dengan lima pilar prioritas strategis Pertamina guna mendukung daya saing perusahaan," katanya.

Saat ini, terdapat tiga kapal medium range dengan bobot mati 40.000 DWT dengan nama MT Sanggau, MT Serui dan MT Sanana siap kirimkan pada kuartal I 2016 oleh New Times Shipbuilding Co. Investasi untuk tiga kapal tersebut mencapai 100 juta dolar AS.

Sepanjang 2016 hingga 2017, terdapat delapan unit kapal general purpose dengan bobot mati 17.500 DWT dengan nilai investasi sekitar 200 juta dolar AS.

Dalam penjelasannya, ia juga menginformasikan bahwa PT Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Lubricants telah mengoperasikan Production Unit Jakarta (PUJ) yang merupakan salah satu pabrik pelumas terintegrasi terbesar di Asia Tenggara.

Nilai tambah tersebut antara lain fasilitas produksi yang modern dan berteknologi tinghi, hal itu dapat meningkatkan brand perception, sehingga tingkat kepercayaan dan customer satisfaction.

Fasilitas produksi ini diantaranya terdiri dari Lube Oil Blending Plant dengan kapasitas 270 juta liter per tahun, Grease Plant kapasitas 8.000 MT per tahun. Selain itu, Viscosity Modifier Plant berkapasitas 14 juta liter per tahun.

PUJ yang baru memiliki kapasitas 80 persen lebih besar dibandingkan dengan kapasitas sebelumnya.

Kapasitas produksi LOBP Production Unit Jakarta tersebut setara dengan penggantian pelumas untuk lebih dari 67,5 juta mobil. Pabrik ini menghasilkan produk pelumas dalam kemasan botol, pail, drum dan bulk.

Teknologi canggih yang diterapkan antara lain Automatic Batch Blending, In-line blending, Simultaneuos Blending, Pigging System, Drum Decanting, serta didukung oleh enam line produksi kapasitas 45.000 botol per jam.

Drum filling machine dengan empat line produksi kapasitas 400 drum per jam. Lebih lanjut, ia menjelaskan dampaknya adalah tingkat akurasi produk blending yang tinggi, sehingga menurunkan terjadinya rework dengan potensi efisiensi Rp3 miliar per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper