.jpg)
Bisnis.com, JAKARTA--Bank Pembangunan Asia menyediakan pinjaman senilai US$1 miliar kepada India untuk pengembangan transmisi energi baru terbarukan.
Pinjaman tersebut terdiri dari pinjaman tanpa jaminan pemerintah US$500 juta dan pinjaman dengan dukungan pemerintah India sebesar US$500 juta kepada perusahaan transmisi Power Grid Corporation (Powergrid) India Ltd.
Berdasarkan keterangan resmi ADB, pinjaman tersebut akan digunakan untuk membangun dan meningkatkan jaringan transmisi tegangan tinggi dan gardu listrik sebagai bagian dari inisiatif Green Energy Corridor pemerintah India. Program ini ditargetkan dapat meningkatkan interkonektivitas antardaerah sebesar 10 gigawatt (GW) hingga 16 GW.
Direktur Jenderal Departemen Asia Selatan ADB Hun Kim mengatakan jaringan transmisi baru akan menghubungkan daerah yang kelebihan energi baru terbarukan dengan jaringan nasional sehingga akan meningkatkan konektivitas antar region.
"Dengan membawa energi bersih kepada lebih banyak orang, sistem energi India menjadi lebih efisien dan berpotensi meningkatkan ketahanan energi India secara keseluruhan," kata Kim, Kamis (10/12/2015).
Pada awal tahun ini, India mencanangkan rencana ambisius untuk mencapai target energi baru terbarukan sebesar 175 GW pada 2022. Sekitar 90% dari target tersebut ditargetkan berasal dari pembangkit listrik tenaga surya dan angin.
Powergrid diestimasi membutuhkan dana lebih dari US$3,4 miliar untuk menjalankan program Koridor Energi Hijau dan diperkirakan butuh sekitar US$10 miliar untuk meningkatkan seluruh konektivitas listrik interregional India.
Untuk mendanai proyek tersebut, Powergrid membutuhkan akses pembiayaan dari berbagai pihak, termasuk dari lembaga keuangan multilateral, bank internasional, maupun pasar modal.
"Kombinasi dari pinjaman ADB yang dijamin pemerintah dan pinjaman swasta merupakan solusi pembiayaan yang inovatif yang menyediakan dana besar bagi Powergrid secara kompetitif dan efisien," ujar Todd Freeland, Direktur Jenderal Departemen Operasi Sektor Swasta ADB.
