Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Mamin Indonesia Punya Potensi Besar di Korsel

Produk makanan/JIBI-Rachman
Produk makanan/JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong menilai produk makanan dan minuman menjadi salah satu produk  memiliki peluang besar untuk masuk dan menguasai pasar Korea Selatan. Pada 2014 impor Korea Selatan untuk makanan olahan mencapai US$8,1 miliar dengan pertumbuhan 7,55% per tahun selama periode 2010-2014.

"Kita memiliki peluang cukup besar untuk merebut pangsa impor produk makanan olahan di Korea Selatan dan harus kita manfaatkan sebaik-baiknya," kata Thomas, Rabu (8/12/2015).

Negara pemasok utama makanan dan minuman ke Korea Selatan yaitu Amerika Serikat dengan pangsa 20,4%; China 16,37%; Filipina 6,88%; Thailand 6,57%; dan Australia 6,11%. Sementara Indonesia menduduki urutan ke-15 dengan pangsa 1,8%.

Adapun, produk impor utama untuk makanan olahan oleh Korea Selatan adalah olahan makanan lainnya (HS 2106) dengan nilai impor US$935 juta (11,55%), gula tebu atau gula bit (HS 1701) sebesar US$822 juta (10,16%), olahan kerang dan udang (HS 1605) US$386 juta (4,77%), olahan buah (HS 2008) US$326 (4,04%), cokelat dan produk dari olahan kakao (HS 1806) US$322 juta (3,99%).

Thomas menilai tantangan untuk menembus pasar Korea Selatan adalah standar tinggi keamanan pangan yang diterapkan oleh pemerintah negara tersebut. Untuk itu, para eksportir harus mengetahui dan mampu memenuhi persyaratan mulai dari bahan-bahan baku yang digunakan hingga proses pengolahannya.

Indonesia juga berpotensi meningkatkan ekspor kopi ke Korea Selatan. Komoditas tersebut sangat digemari masyarakat Korea Selatan. Indonesia dinilai perlu melakukan strategi khusus untuk lebih mempromosikan dan membentuk posisi kopi Indonesia di pasar Korea Selatan.

Data menunjukkan bahwa hampir seluruh kopi di Korea Selatan berasal dari impor yang nilainya mencapai US$5,26 juta per tahun. Selain itu, 53% orang dewasa lebih memilih minuman kopi dibandingkan jenis minuman lainnya, seperti jus, minuman cokelat, susu, ataupun softdrinks. Diperkirakan setiap orang dewasa Korea Selatan mengonsumsi 2 kg kopi setiap tahunnya.

“Sekitar 90% kopi yang diimpor Korea Selatan adalah green beans yang memiliki harga relatif lebih murah dibandingkan kopi yang dihasilkan Indonesia. Namun demikian, Indonesia masih memiliki peluang memasarkan specialty coffee dan single-origin. Kebanyakan penikmat kopi di Korea Selatan belum mendapatkan informasi mengenai hal tersebut.”

Pemasok terbesar kopi ke Korea Selatan adalah Brasil, Kolombia, dan Viet Nam, dengan pangsa pasar masing-masing 16,2%; 15,6%; dan 10,3%. Sedangkan Indonesia berada di posisi ke-15 dengan pangsa pasar 2% atau sebesar US$8,4 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Avisena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper