Bisnis.com, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara membangun pusat bisnis atau Central Business Distric (CBD) Tenggarong seluas 18 hektar yang lokasinya berdekatan di Jembatan Kukar.
Pusat bisnis ini pengelolaannya akan melibatkan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kukar.
“CBD Tenggarong ini menyatu dengan jembatan Kukar dengan konsep one stop service. Artinya, masyarakat dari luar bisa berwisata sekaligus berbelanja. Karena, CBD ini terdapat Mall, Pujasera (Pusat Jajanan) dan panggung untuk komunitas serta ada pelabuhan kecil di pinggir sungai,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kukar, Ahyani Fadianur, Rabu (8/12/2015).
Dibangunnya pelabuhan kecil di CBD Tenggarong agar masyarakat daerah hulu Sungai Mahakam yang terbiasa menggunakan kapal bisa bersandar. Saat ini, pembangunan CBD sudah mencapai 65% dengan selesainya bangunan taman di tengah jalan lalu lintas kendaran yang mirip Bundaran Hotel Indonesia.
“Di CBD Tenggarong, akan dibangun juga Naga Mekes setinggi 27 meter. Pembangunan Naga ini melibatkan seniman dari Jawa Tengah. Nantinya, ada penjelasan selanjutnya makna dari bangunan Naga di CBD,” ujar Ahyani.
Disinggung perkembangan pusat perbelanjaan atau Mall Royal World (RW) di CBD Tenggarong, Ahyani tak ingin berkomentar. “RWP itu investor yang membangun. Tidak ada kaitannya dengan kami dari Pemerintah. Pemerintah membangun CBD,” katanya.
Namun menurut Ahyani, pembangunan Mall memang diperuntukan bagi perusahaan-perusahaan beroperasi di Kukar untuk berkantor. Ini mendukung konsep CBD Tenggarong sebagai pusat bisnis sekaligus pusat wisata.
Nantinya, CBD dikelola sebuah unit yang terdapat beberapa SKPD seperti Dinas Cipta Karya, Dinas Perindustrian dan Koperasi, Dinas Pariwisata hingga Dinas Pertamanan.