Bisnis.com, KUPANG--Mengusung filosofi kain tenun ikat khas Nusa Tenggara Timur, Sotis Hotel hadir tidak saja untuk tujuan komersial, tapi juga memiliki idealisme untuk membangun sumber daya manusia dan ekonomi daerah setempat.
“Kami tidak menggunakan nama-nama yang sudah dikenal luas di dunia perhotelan, tapi kami memilih Sotis yang merupakan kain tenun ikat khas NTT,” ujar pemilik Sotis Hotel, Herman Hery saat acara peresmian beroperasinya hotel itu Minggu lalu (6/12/2015).
Menurut Herman, pilihan nama Sotis memiliki filosofi bisnis yang harus dilakoni dengan penuh ketekunan, meski memakan waktu yang cukup lama seperti orang menenun kain khas tradisional itu. Satu helai kain Sotis, ujarnya, bisa diselesaikan dalam waktu enam bulan dan menghasilkan sebuah produk kerajinan yang bernilai tinggi dengan aneka corak warna.
Herman lalu bercerita bagaimana usaha perhotelannya tumbuh seperti orang menenun kain Sotis, tidak tiba-tiba jadi. Anggota DPR dari Fraksi PDIP tersebut mengaku memulai kariernya sebagi sales dari rumah ke rumah hinga menjadi seoarang politisi sekaligus pengusaha.
Melalui kerja keras dan pernah mengalami banyak cobaan, akhirnya putra daerah asal NTT itu mampu menghadirkan Sotis Hotel Kupang yang merupakan hotel ketiga setelah Jakarta dan Bali. Tidak sampai di situ saja, untuk pengabdian ke kampung halamannya yang disebutnya sebagai sebuah idealisme, dia juga punya obsesi untuk menambah hotelnya di Labuan Bajo dan Sumba.
Kebanggaan untuk membangun kampung halaman itulah yang disampaikannya di depan para tamu undangan acara peresmian hotel itu. Termasuk tamu yang hadir di antaranya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang disebut Herman sebagai teman sesama politisi selain turut hadir para sahabatnya semasa kecilnya.
Herman pun mengaku punya tanggung jawab untuk mengembangkan potensi pariwisata di NTT yang sebenarnya tidak kalah dari Bali dan Lombok. Menurutnya, membangun industri pariwisata tidak cukup dengan mendirikan sekolah pariwisata saja, tapi diperlukan hotel sebagai salah satu praktik para siswa dalam mendukung sektor industri pariwisata.
Sebelum Sotis Hotel berdiri, perusahaan yang bernaung di bawah bendera Dwimukti Group itu sudah menghadirkan Beer n Barrel Resto (B n B) sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas SDM warga lokal. Karena itulah, ujarnya, B n B dan Sotis Hotel akan menjadi pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) bagi para pemuda di NTT agar menjadi tenaga kerja yang profesional dengan menganut filosofi kain Sotis.