Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Kecelakaan Ditekan 50%, Anggaran Diusulkan Rp12 Triliun

Kementerian Perhubungan menargetkan bisa menurunkan angka kecelakaan lalu lintas hingga 50% pada 2019.
Ilustrasi kondisi lalu lintas di Jakarta. Kemenhub ingin tekan angka kecelakaan lalu lintas 50% tahun depan. Kementerian mengajukan angaran Rp12 triliun untuk keselamatan transportasi./Antara
Ilustrasi kondisi lalu lintas di Jakarta. Kemenhub ingin tekan angka kecelakaan lalu lintas 50% tahun depan. Kementerian mengajukan angaran Rp12 triliun untuk keselamatan transportasi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menargetkan bisa menurunkan angka kecelakaan lalu lintas hingga 50% pada 2019.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan akan menargetkan adanya penurunan angka kecelakaan lalu lintas turun hingga 50% dari angka kecelakaan tahun 2014.

Menurut data Korlantas Polri pada tahun 2014 terjadi 95.906 kecelakaan di jalan dengan jumlah meninggal 28.897 jiwa luka -luka 136.581 orang.

"Maunya sih penurunan angka kecelakaan lalu lintas hingga 85% pada 2035. Namun, yang pasti menterinya bukan saya," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (5/12/2015).

Dia menegaskan untuk mencapai target penurunan tersebut, pihaknya akan meningkatkan anggaran bagi program keamanan dan keselamatan transportasi.

"Tahun depan kami usulkan anggaran untuk keamanan dan keselamatan transportasi sebesar Rp12 triliun," katanya.

Anggaran keamanan dan keselamatan tersebut, lanjutnya, merupakan 25% dari daftar isian proyek anggaran (DIPA) tahun 2017 meliputi moda transportasi darat, laut,udara dan kereta api (KA).

Untuk transportasi darat, dana keamanan dan keselamatan akan digunakan untuk pemasangan rambu jalan, pemasangan ATCS (Automatic Traffic Control System) dan pengecatan marka jalan di jalan-jalan nasional.

"Pemasangan rambu jalan merupakan kewajiban Kementerian Perhubungan," ungkap Menhub.

Sedangkan untuk ketertiban lalu lintas, pihaknya telah mengusulkan anggaran sebesar Rp4 triliun. "Ketertiban ini merupakan bagian dari pelayanan," tutup Jonan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Atiqa Hanum
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper