Bisnis.com, BANDUNG—Setelah rencana pembelian helikopter Agusta Westland AW101 menuai kritik dan akhirnya dibatalkan, Presiden Joko Widodo mengisyaratkan untuk membeli helikopter produksi PT Dirgantara Indonesia. Hal itu terlihat dengan penugasan Menkopolhukam Luhut Pandjaitan untuk meninjau kesiapan BUMN tersebut.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pada hari sebelumnya, Kamis (3/12/2015), ada keputusan untuk melakukan audit investigasi ke industri strategis milik negera itu.
“Saya lihat baik. Nanti rapat sore ini saya akan lapor kepada Presiden apa yang sudah saya lihat. PT Dirgantara Indonesia masih hidup, jadi apa yang ditunjukkan PT DI cukup membanggakan, kerjanya bagus,” ujarnya usai melakukan peninjauan, Jumat (4/12/2015).
Dia mengatakan Presiden Jokowi setelah memilih antara memakai helikopter produksi luar negeri atau dalam negeri, sudah memutuskan untuk memilih produk dalam negeri, dalam hal ini Helikopter EC725 Cougar produksi PT DI.
“Saya lihat tadi bagus untuk helikopter EC725 Cougar, ternyata sudah siap dan bisa dipakai untuk pesawat kepresidenan. Tinggal kita lakukan penyesuaian di sana-sini,” sebutnya.
Sejak 2008, PT DI mulai mengembangkan produksi helikopter EC725 Cougar (versi militer) dan EC225 Cougar (versi sipil). Saat ini PT DI sudah mengerjakan lima dari enam helikopter EC725 Full Combat SAR Mission yang dipesan TNI AU.