Bisnis.com, JAKARTA--Mantan Menteri BUMN Sugiharto menilai Indonesia memiliki peluang menjadi pusat industri halal di dunia karena negara Islam lainnya, khususnya di Timur Tengah sedang menghadapi ketidakstabilan politik dan keamanan.
"Dengan kondisi geopolitik dunia sekarang, Indonesia ditunggu dunia sebagai pusat kaca pameran industri halal," ujar dia dalam acara Indonesian Halal Business, Food and Fashion Expo 2015 di Jakarta, Jumat (4/12).
Ia menuturkan jika politik dan keamanan Tanah Air stabil, ekonomi Indonesia akan berkembang, khususnya dalam industri halal yang sedang dikembangkan.
Menurut dia, Indonesia harus menyebarkan "branding" dan mengedepankan bisnis halal untuk mengembangkan bisnis tersebut, misalnya dengan memperbanyak pameran.
Kini, ujar dia, juga merupakan peluang untuk menyebarkan "way of life" Indonesia yang menjunjung nilai Islam yang damai.
"Saya yakin ini momentum kita, dengan kesediaan tulus dan ke depan strategi diubah. Halal itu milik dunia, kesempatan kita besar," tutur Sugiharto.
Untuk mendukung hal tersebut, ujar dia, pemerintah harus mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) untuk lebih berkecimpung di bidang industri halal.
Ia berpendapat kini pemerintah masih terlalu fokus dengan intermediasi perbankan dan keuangan, sementara bidang riil masih memerlukan perhatian lebih.
Ekonomi Indonesia, kata Sugiharto, akan lebih berkesinambungan dengan UKM seperti yang telah terbukti sebelumnya.
Selain itu, masalah kemiskinan, ketertinggalan dan kesenjangan juga dapat diatasi dengan sinergi pemerintah, pengusaha, lembaga sosial dan masyarakat.
Ia juga mendorong BUMN mengambil peran lebih dalam membantu mengembangkan UKM di bidang industri halal.
RI Berpeluang Jadi Pusat Industri Halal Dunia
Mantan Menteri BUMN Sugiharto menilai Indonesia memiliki peluang menjadi pusat industri halal di dunia karena negara Islam lainnya, khususnya di Timur Tengah sedang menghadapi ketidakstabilan politik dan keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
Buruh Tolak Draf Aturan Pengupahan Baru, Ini Alasannya
23 menit yang lalu
PPN Jadi 12%, Komisi Informasi Sebut Kemenkeu Tak Terbuka ke Masyarakat
2 jam yang lalu