Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK Apresiasi Pengunduran Diri Dirjen Pajak

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi pengunduran diri Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Prambudito sebagai bentuk kejujuran dan sportifitasnya sebagai pejabat negara.
Sigit Priadi Prambudito. /
Sigit Priadi Prambudito. /

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi pengunduran diri Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Prambudito sebagai bentuk kejujuran dan sportifitasnya sebagai pejabat negara.

Menurut dia, target penerimaan pajak 2015 yang belum tercapai bukan hanya karena masalah ketidakmampuan Sigit dan institusinya, melainkan juga terhambat oleh pelemahan ekonomi eksternal di seluruh wilayah.

“Kita menghargai bahwa walaupun tidak dicapai, bukan hanya masalah ketidakmampuan, tapi juga masalah ekonomi keseluruhan dunia dan Indonesia,”ujarnya, Rabu(2/12/2015).

Kalla berandai jika kondisi ekonomi Indonesia sama dengan dua atau tiga tahun lalu, mungkin saja penerimaan pajak bisa tercapai sesuai target.

Ke depan, pemerintah akan berupaya sekuat tenaga untuk menjalankan program ekonomi sehingga dapat mencapai pertumbuhan dan pembangunan yang optimal. Alhasil, target penerimaan pajakpun bisa terpenuhi.

Mengomentari kinerja Sigit, Kalla menilai hal itu dapat dilihat berdasarkan indikator kuantitatif pencapaian direktorat. Dia membenarkan bahwa pejabat pemerintah memang harus menjalankan tugas sesuai rencana.

Ya kinerja Dirjen Pajak itu dilihat dari indikator yang ada, bahwa rencana begini ya [hasilnya] begini. tapi sekali lagi saya menghargai kejujurannya dan tekadnya,”tuturnya.

Sebelumnya, Sigit Priadi Prambudito resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirjen Pajak per 1 Desember 2015.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pihaknya sudah menerima surat pengunduran diri dari Sigit kemarin pagi. Malam harinya, dia telah melantik Ken Dwijugiasteadi sebagai pelaksana tugas hingga penunjukkan Dirjen Pajak definitif.

Alasan pengunduran dirinya karena mantan Kepala Kantor Wajib Pajak Besar itu tidak mampu mengejar target penerimaan pajak yang menjadi tanggung jawab DJP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper