Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAKAIAN TRADISIONAL: Mencegah Kebaya Jangan Diklaim Negeri Orang

Didapuknya batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi oleh UNESCO pada 2006 adalah marka yang menandakan wastra Nusantara itu milik Indonesia yang tak bisa diklaim bangsa asing. Namun, bagaimana nasib warisan budaya yang lain?
Ilustrasi./JIBI-Duwi Setiya Ariyanti
Ilustrasi./JIBI-Duwi Setiya Ariyanti

Definisi Kebaya

Upaya melembagakan penggunaan kebaya untuk kehidupan sehari-hari juga terkendala oleh berbagai stigma yang berkembang di masyarakat.

Anggota Komunitas Perempuan Berkebaya,  Kristin Samah mengatakan masih banyak yang berpendapat kebaya sangat Jawa-sentris dan tidak Islami.

Namun, dia menjelaskan hampir seluruh daerah di Tanah Air sebenarnya memiliki kebaya dengan gaya khasnya masing-masing. Yang disebut kebaya pada dasarnya adalah baju atasan dengan kancing yang berada di depan, tuturnya.

Dia mengatakan perempuan-perempuan Jawa justru semakin jarang yang menggunakan kebaya untuk kehidupan sehari-hari. Penggunaan kebaya secara harian malah banyak dilakukan perempuan Sunda, Batak, Bali, atau Padang.

Atie Nitiasmoro, salah satu anggota komunitas tersebut, mengatakan dia justru salut dengan perempuan Bali yang masih mempertahankan penggunaan kebaya dalam kehidupan sehari-harinya.

Ketika saya berkebaya di Bali, saya malah dikira orang sana. Padahal, saya dari Jawa dan di Jawa sendiri perempuan yang menggunakan kebaya untuk keseharian sudah semakin jarang, kata perempuan yang bekerja sebagai wiraswasta itu.

Anggota yang lain, Sisie Andrisa Macallo, menjelaskan lebih lanjut bahwa perempuan berhijab pun dapat menggunakan kebaya. Sebab, pada hakikatnya, kebaya asli tidak menggunakan bahan yang menerawang dan memperlihatkan banyak kulit tubuh.

Dia pun meluruskan perkembangan mode yang menjadi tren saat ini. Banyak desainer yang mengklaim sebagai perancang kebaya, tapi karyanya ke luar dari pakem; pakai brokat transparan, kerah sabrina, bolong di punggung. Itu bukan kebaya, tegasnya.

Perempuan yang bekerja sebagai notaris itu menambahkan banyak perempuan yang menolak berkebaya karena dinilai menyulitkan dalam pekerjaan mereka di kota besar. Apalagi, kebaya terkesan terlalu formal dan susah dikenakan.

 Buktinya, Rahmi bisa mendaki gunung danparaglidingdengan berkebaya. Ke depan dia juga akan mendaki Himalaya dengan berkebaya. Pada intinya, kebaya adalah pakaianall ocassionyang akan membuat siapapun tampil lebih anggun.

 Lebih lanjut, Sisie mengatakan jika citra kebaya sebagai pakaian khas perempuan Indonesia tidak diterjemahkan ke dalam keseharian, potensi negara lain untuk mengklaimnya sebagai milik mereka akan semakin terbuka lebar.

Tuti Marlina, anggota komunitas yang bekerja sebagai humas dan penerjemah, menambahkan di Malaysia semakin banyak yang menggunakan kebaya peranakan atau kebaya encimuntuk keseharian.

 "Image kebaya (di internasional) sekarang malah lebih lekat dengan orang Malaysia.Nah, kita harus bisa membuktikan kalau kebaya berasal dari Indonesia. Paling tidak, saat ditanya apa filosofinya, kita harus lebih tahu ketimbang bangsa lain," tegasnya.

Bagaimanapun, dia menegaskan jalan panjang memperjuangkan kebaya sebagai pakaian nasional Indonesia yang diakui dunia akan sangat tergantung pada generasi yang lebih muda. Jika sudah tidak ada lagi yang mau berkebaya, ancaman kepunahan pun tak bisa dihindari.

Ketika kita berkebaya dan setiap kita membeli satu kain batik [tulis], kita akan memberi lapangan kerja untuk 5 perajin. Saat ini jumlah perajin asli sudah semakin sedikit. Generasi muda sudah tidak mau membatik atau jarang yang mau berkebaya.

Halaman Sebelumnya
Tak Sekadar Buat ke Pesta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper