Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pebisnis Logistik Minta Pemerintah Evaluasi CEISA

Pelaku logistik meminta pemerintah mengevaluasi Sentralisasi Sistem Pelayanan dan Pengawasan atau Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) yang kerap mengalami gangguan.
Peti kemas/Ilustrasi-Bisnis
Peti kemas/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku logistik meminta pemerintah mengevaluasi Sentralisasi Sistem Pelayanan dan Pengawasan atau Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) yang kerap mengalami gangguan.

Ketua DPP Asosisasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan kantor pelayanan utama bea dan cukai tidak pernah menyampaikan sebab CEISA tidak bisa diakses pengguna. CEISA pada Minggu (8/11/2015) sempat down.

Dia berharap seringnya intensitas CEISA yang mengalami gangguan dapat dijelaskan secara terbuka kepada pengguna dan publik. Selain itu, pemerintah diminta untuk serius memperbaiki infrastruktur utama CEISA baik kapasitas server maupun suplai listrik.

"Ya dijelaskan saja kepada masyarakat sampai berapa hari dan apa konsekuensinya kalau terus terjadi. Bukan sekadar minta maaf," ucapnya, Selasa (24/11/2015).

Sebelumnya, dia menyatakan terganggunya CEISA dapat berakibat pada molornya proses izinclearancebaik ekspor dan impor dari 1,5 hari sampai dua hari. Padagal, pada kondisi CEISA normal, izinclearancehanya berlangsung setengaah hari.

Pada gangguan CEISA sebelumnya lebih disebabkan karena gangguan listrikPLN di data center Kementerian Keuangan pada pukul 03.42 WIB. Hal itu menyebabkan gangguan turunan pada infrastruktur layanan CEISA sehingga membutuhkan proses penangangan lebih lanjut.

"Mungkin kapasitasnya yang kurang, akibatnya turun. Kami tidak tahu masalahnya apa. ini memang harus dijelaskan terbuka," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper