Bisnis.com, JAKARTA— Guna melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan datangnya banjir di musim hujan, sebanyak 37 pos duga air yang dimiliki Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) bersiaga di 16 sungai.
Ketua Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSCC mengungkapkan dari jumlah tersebut, sebanyak 15 pos masih menggunakan sistem manual dengan radio RIG dan telepon, sementara 22 pos lainnya menggunakan sistem pemantau telemetri yang terpantau di situs dan aplikasi.
“Dalam pengelolaan sumber daya air, ada yang dilakukan melalui pembangunan fisik, juga dilakukan melalui non-fisik, salah satunya adalah software ini,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (21/11/2015).
Menurutnya, telemetri merupakan serangkaian sistem digital untuk menginformasikan akan timbulnya kejadian seperti bencana terutama banjir. Harapannya dengan informasi ini maka pihak yang berwenang dapat mengambil langkah antisipasi atau langkah-langkah yang di perlukan untuk meminimalkan bencana.
“Jika informasi ketinggian muka air di Bendung Katulampa siaga 1, maka dalam 7-8 jam air akan sampai ke Jakarta sehingga kita bisa siapkan pompa dan peringatkan warga untuk bersiap. Disamping itu BBWSCC juga memiliki mobil pompa, karung-karung pasir dan perahu jika dibutuhkan warga” jelas Rian Wahyu, Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan SDA I.
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) memiliki 37 Pos Duga Air untuk memantau tinggi muka air pada 16 sungai yakni Sungai Ciliwung, Cisadane, Pesanggrahan, Angke, Krukut, Cikeas, Cipinang, Sunter, Buaran, Cakung, Jatikramat, Bekasi, Grogol dan Cileungsi serta di Kanal Banjir Timur dan Barat. Selain pos dugar air, BBWSCC juga memiliki 17 titik pos curah hujan yang berfungsi untuk mengukur intensitas hujan.
Untuk pos duga air yang masih sistem manual, para petugas jaga di pos-pos tersebut wajib melaporkan secara periodik minimal 1 jam sekali ke Pos Komando Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane menggunakan Radio RIG, sedangkan sistem telemetry dengan memantau langsung di layar monitor yang ada di website www.sda.telemetry.com.
Misalnya saja pemantauan tinggi muka air di Sungai Ciliwung ditempatkan pos telemetri di Bendung Katulampa, Jembatan Panus Depok, MT. Haryono dan Pintu Air Manggarai. Sementara Pos Duga Air manual berada di Cibogo, Ciluar-Pemda Cibinong dan Kampung Kelapa.