Bisnis.com, JAKARTA— Bank of Japan mempertahankan stimulus moneter meskipun kelesuan ekonomi mengembalikan Jepang ke resesi.
Bank Sentral Jepang tidak mengubah kebijakan moneter setelah rapat bulanan mereka. Besaran target quantitative easing dipertahankan sebesar 80 triliun yen atau US$648 miliar per tahun.
Keputusan tersebut diambil setelah ekonomi Jepang kembali mengalami resesi setelah tumbuh negatif dua kuartal berturut-turut.
Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda baru akan memberikan pernyataan sore nanti terkait persepsi BoJ dan keputusan kebijakan moneter bulanan, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (19/11/2015).
Sebelumnya, Kuroda telah menyatakan BoJ siap mengubah arah kebijakan meskipun tetap menegaskan kenaikan tingkat inflasi menunjukkan perkembangan positif pada perekonomian Negeri Sakura.
Indeks Nikkei 225 masih dalam jeda siang saat pengumuman kebijakan moneter BoJ, bergerak menguat 1,41% saat sesi I berakhir. Yen Jepang mempertajam penguatan setelah penguman BoJ, diperdagangkan terapresiasi 0,36% ke 123,18 per dolar AS pada pukul 10.47 WIB.