Bisnis,com, MANILA--Pemerintah berkomitmen mengembangkan benih padi hibrida demi mencapai swasembada pangan di tengah populasi yang terus bertambah.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat dimintai tanggapan terkait kondisi swasembada pangan Indonesia dalam agenda APEC CEO Summit 2015 bertajuk 'Summit Dialogue on Growth' di Manila, Rabu(18/11/2015).
Kalla menyebutkan pemerintah akan memberdayakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang agribisnis PT Sang Hyang Seri untuk melanjutkan penelitian dan mengembangkan produksi benih padi hibrida.
"Kami punya pusat benih beras hibrida PT Sang Hyang Seri, akan terus dilanjutkan penelitian dan pengembangan benih sesuai dengan penigkatan populasi,"katanya.
Dengan adanya pengembangan benih padi hibrida lebih optimal, jelasnya, pemerintah bisa mengursngi jumlah impor berada tahun depan.
"Kami harapkan tahun depan sudah membaik kondisinya, dan tidak impor,"ujarnya.
Sampai saat ini, Kalla mengakui Indonesia belum dapat merealisasikan swasembada pangan, dan masih melakukan impor beras dari negara tetangga.
Hal itu terpaksa dilakukan untuk menjaga pasokan pangan demi stabilitas ekonomi.
Saat ini, lahan pertanian terus berkurang dan beralih fungsi sebagai hunian bagi penduduk yang saat ini mencapai 250 juta jiwa.
Di sisi lain, persediaan panganpun harus tersedia bagi penduduk yang jumlahnya semakin bertambah tersebut.
Terlebih, fenomena El nino yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan semakin menyulitkan kondisi panen nasional.