Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelontorkan Rp150 Miliar, Spindo Tambah Kapasitas 60.000 Ton

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk., (Spindo) menambah mesin produksi dengan kapasitas 60.000 ton/tahun dengan investasi mencapai Rp150 miliar guna meningkatkan pasokan pipa baja bagi industri otomotif nasional.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan bersama Direktur Utama PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Ibnu Susanto meninjau lokasi pabrik baru dan pengoperasian mesin-mesin baru di PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, di Karawang 17 November 2015. /Bisnis.com
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan bersama Direktur Utama PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Ibnu Susanto meninjau lokasi pabrik baru dan pengoperasian mesin-mesin baru di PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, di Karawang 17 November 2015. /Bisnis.com

Bisnis.com, KARAWANG— PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk., (Spindo) menambah mesin produksi dengan kapasitas 60.000 ton per tahun dengan investasi Rp150 miliar guna meningkatkan pasokan pipa baja bagi industri otomotif nasional.

Deputy President Director PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk., Tedja Sukmana Hudianto mengatakan tambahan mesin produksi yang didatangkan dari Jepang mampu memproduksi pipa baja kecil dengan ketebalan 6,5 milimeter.

Selama ini, Spindo hanya mampu memproduksi pipa baja dengan ketebalan maksimal 4 mm. Dengan tambahan fasilitas produksi ini, terhitung Oktober 2015, Spindo mampu memproduksi pipa baja 4.800 ton per bulan, meningkat dari sebelumnya yang hanya 3.500 ton per bulan.

“Kami optimistis mampu memproduksi 6.000 ton per bulan pada kuartal I/2016. Setidaknya hingga Desember kami bisa menggenjot penjualan 80.000 ton, dengan pasar beragam, seperti otomotif, infrastruktur, dan properti,” katanya di sela-sela The Grand Opening Ceremony of Spindo Karawang Factory, Selasa (17/11/2015).

Tedja menambahlan pihaknya akan terus memperluas segmen produknya, sehingga pasar yang menggunakan produk Spindo semakin besar. Menurutnya, produk pipa baja keperluan rumah tangga, seperti sapu, kereta dorong juga diproduksi.

Turut hadir dalam peresmian pabrik, Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan langkah ekspansi bisnis Spindo mampu memenuhi kebutuhan pipa industri otomotif mencapai 60%. Saat ini, kebutuhan pipa otomotif nasional berkisar 180.000 ton/tahun.

Putu menambahkan geliat bisnis besi dan baja nasional terus meningkat, seiring dengan besarnya kebutuhan multisektor. Data Kemenperin menyebutkan, total perusahaan baja hulu hingga hilir nasional berjumlah 1.167 perusahaan, dimana 29 diantaranya merupakan pabrik pipa las.

Secara total, industri baja hulu – hilir mampu menyerap 300.309 tenaga kerja serta memiliki total kapasitas poroduksi sebesar 37 juta ton. Tahun lalu, dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02%, industri baja dapat bertumbuh sebesar 4,35%.

Spindo didirikan pada 1971 dengan fokus utama memproduksi beragam pipa baja/tabung dengan menerapkan standar internasional ISO 9002, ASTM, JIS, API, SNI dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper