Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Boiler dan Turbin Indonesia (Indonesia Boiler and Turbine Association/IBTA) menjamin pelaku industri turbin di Tanah Air memiliki kemampuan membangun turbin dengan kapasitas 200 MW.
Head Division Turbin IBTA Denni Andri mengatakan pemerintah perlu mendorong pelaku industri turbin di Tanah Air mengambil peran lebih banyak dalam proyek kelistrikan yang sudah dicanangkan.
“Kalau pemerintah membangun pembangkit berkapasitas 400 MW atau 800 MW, tentu kami berharap bagaimana IBTA dapat mengambil peran dalam proyek-proyek tersebut,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (16/11/2015).
Melalui peran pelaku industri dalam negeri, katanya diharapkan turut membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan kandungan dalam negeri (TKDAN) untuk proyek-proyek kelitrikan di Tanah Air.
Selain itu, pelaku bisnis di Tanah Air lebih percaya diri terhadap kemampuan produksinya yang tak kalah dengan produk luar negeri.
“Kemampuan engineer kami dan produk turbin karya anak bangsa ini sudah layak diprioritaskan untuk dipergunakan untuk mendukung peningkatan lokal konten yang menjadi program pemerintah,” ungkap Denni yang juga Presiden Direktur PT Taka Turbomachinery Indonesia (TTI).
Salah satu yang menjadi perhatian adalah keberhasilan sumber daya manusia (SDM) lokal memperbaiki unit pembangkit listrik panas bumi, Geothermal Steam Turbine Unit yang pertama dan terbesar di Indonesia buatan Kawasaki, Jepang dengan kapasitas 110-115 MW.
Proyek itu terletak di Wayang Windu Pangalengan, Kabupaten Bandung.