Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badan Ekonomi Kreatif Ingatkan Generasi Muda Garap Wirausaha

Badan Ekonomi Kreatif mengingatkan generasi muda untuk terus menumbuhkan semangat berwirausaha.
Pengunjung melihat kerajinan cinderamata yang terbuat dari limbah kayu di Alun-alun Ciamis, Jawa Barat, Senin (8/6)./Antara
Pengunjung melihat kerajinan cinderamata yang terbuat dari limbah kayu di Alun-alun Ciamis, Jawa Barat, Senin (8/6)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif mengingatkan generasi muda untuk terus menumbuhkan semangat berwirausaha.

Hari Santosa Sungkari, Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif, mengatakan anak muda harus terus memanfaatkan peluang terutama peluang yang tercipta setelah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Pasalnya, pasar bebas regional membuat pasar produk ekonomi kreatif semakin melebar.

"Indonesia punya banyak talenta muda di bidang ekonomi kreatif, dan ini bukanlah industri padat modal melainkan padat kreativitas, seni, budaya, dan jiwa kewirausahaan," ujar Hari di Jakarta, (14/11/2015).

Menurutnya, selama ini ekonomi kreatif mampu meningkatkan pendapatan negara dengan berkontribusi sebanyak 7,06% atau Rp716 triliun terhadap total produk domestik bruto (PDB). Industri kreatif juga tercatat membuka lapangan kerja hingga 12 juta orang.

Peningkatan PDB Ekonomi Kreatif tahun 2014 juga cukup signifikan yaitu 5,81 persen.Selain itu, Hari mengatakan ekonomi kreatif juga kebal dari ancaman gejolak ekonomi dunia.

"Ketika krisis finansial global pada tahun 2008 berimbas terhadap perekonomian nasional nilai ekspor minyak dan gas bumi Indonesia anjlok hingga 40%. Sedangkan nilai ekspor produk yang dihasilkan industri kreatif hanya turun 12%," ujarnya.

Untuk memacu industri kreatif dapat lebih berperan sebagai lokomotif perekonomian Indonesia, Hari menyebutkan empat pilar yang harus disinergikan. Keempat pilar itu disebut dengan ABGC yaitu academic (intelektual), business (pengusaha), government (pemerintah), dan community (komunitas).

"Kita semua harus bersama-sama mengubah paradigma perekonomian nasional yang awalnya sebagai bangsa konsumen menjadi bangsa produsen. Eksploitasi ekonomi kreatif intinya adalah kekayaan intelektual (intellectual property)."

Berdasarkan tulisan di buku Orange Economy porsi terbesar dari kekayaan dunia adalah Intangible Capital sebesar 77%, termasuk intellectual property.

Generasi muda Indonesia memiliki daya kreasi dam inovasi yang dapat menghasilkan karya- karya dengan kekayaan intelektual yang bernilai komersil dan dapat bersaing di pasar bebas ASEAN, pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper