Bisnis.com, JAKARTA – Harga beras di pasar dalam negeri masih belum menunjukkan penurunan berarti. Berdasarkan laporan pemantauan harga dan pasokan di pasar Induk oleh Kementerian Perdagangan, harga beras medium rata-rata nasional pada Rabu (11/11/2015) masih berada di level Rp10.472/kg.
Adapun, harga rata-rata komoditas tersebut pada November berada di kisaran Rp10.458/kg. Rata-rata harga pada bulan ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2015. Sementara perbandingannya secara YoY, harga beras medium pada November 2014 berada di level Rp9.067/kg.
Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong mengatakan kondisi harga mencerminkan psikologi pasar. Kecenderungan yang terjadi adalah ketika stok menipis, pasar akan gelisah sehingga harga tinggi. Sedangkan jika stok memadai, maka pasar akan nyaman dan dengan demikian harga akan turun.
“Kami sangat menyadari bahwa beberapa hari terakhir harga beras khsusuya medium cenderung mengalami kenaikanyang cukup kuat,” kata Thomas di Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Sementara dari segi pasokan, pada Sabtu lalu, (7/11/2015) pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sempat berada di bawah kondisi pasokan normal (2.500 -3.000 ton). Pasokan tersebut kemudian meningkat pada Senin (9/11/2015) hingga di atas 5.000 ton dan kembali turun pada Selasa (10/11/2015) sebesar 3.109 ton.
Saat ini pemerintah masih berusaha untuk mendapatkan pasokan beras dari hasil impor. Sejauh ini menurut Thomas pemerintah baru mengantongi satu juta ton dari total target 1,5 juta ton. Selain itu, upaya lain yang dilakukan adalah konversi beras komersil Bulog menjadi beras PSO untuk keperluan beras sejahtera (rastra) dan operasi pasar (OP).