Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wika Beton Incar Proyek Tanggul Raksasa

Wijaya Karya Beton menyiapkan diri untuk memasok kebutuhan pipa pancang untuk proyek tanggul raksasa atau Giant Sea Walls, yang menjadi bagian dari megaproyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Potensi proyek diperkirakan mencapai Rp100 miliar.
Wijaya Karya Beton menyiapkan diri untuk memasok kebutuhan pipa pancang untuk proyek tanggul raksasa atau Giant Sea Walls./JIBI
Wijaya Karya Beton menyiapkan diri untuk memasok kebutuhan pipa pancang untuk proyek tanggul raksasa atau Giant Sea Walls./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—PT WIjaya Karya Beton menyiapkan diri untuk memasok kebutuhan pipa pancang untuk proyek tanggul raksasa atau Giant Sea Walls, yang menjadi bagian dari megaproyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Potensi proyek diperkirakan mencapai Rp100 miliar.

Direktur Operasional WTON Fery Hendriyanto  menyatakan,  rencananya pipa tersebut akan diproduksi di pabrik barunya yang berada di Lampung Selatan. Pasalnya, proyek tanggul raksasa membutuhkan spesifikasi pipa pancang yang cukup canggih dan hanya bisa diproduksi di pabrik dekat pantai.

“Ada satu pabrik yang belum selesai di Lampung, tapi infrastrukturnya sudah selesai. Itu untuk proyek besar di Jakarta, Giant Sea Walls, butuh pipa panjang diameter 2 meter dan panjangnya 60 meter tanpa sambungan,” ujarnya, Selasa (11/10).

Fery menambahkan, pihaknya masih menghitung jumlah total kebutuhan beton yang harus dipasok pihaknya. Namun, emiten berkode saham WTON ini akan menyuplai kebutuhan beton secara  bertahap, sesuai dengan perhitungan kebutuhan dan kapasitas produksi.

Dalam memproduksi  kebutuhan beton untuk proyek infrastruktur, ujarnya, perseroan mengincar proyek yang membutuhkan beton dengan spesifikasi teknologi tinggi. Hal ini dilakukan guna menambah nilai jual sekaligus daya saing dengan perusahaan beton pracetak sejenis.

Selain proyek tanggul raksasa, anak usaha PT Wijaya Karya ini juga menyuplai beton berteknologi tinggi untuk lainnya. Salah satunya adalah sodetan ciliwung, yang diklaim sebagai proyek pertama di Asia Tenggara yang menggunakan dua tunnel berdiameter 3,5 meter dengan menggunakan metode pipe jacking sepanjang 1,25 km.

Direktur Keuangan WTON Entus Asnawi menilai saat ini terjadi perubahan distribusi pasokan beton pracetak untuk pembangunan infrastruktur. Bila tahun lalu distribusi beton di Pulau Jawa mencapai 60%, saat ini hingga semester dua distribusi beton pracetak di Jawa hanya 50%.

“Hal ini menunjukkan pembangunan tidak lagi terpusat di Jawa, tetapi mulai bergeser di Sumatea dan Kalimantan,” ujarnya.

Hingga kini, perseroan memiliki total 12 pabrik yang berada di enam wilayah penjualan yang berbeda. Pihaknya pun telah menyiapkan sisa dana IPO senilai Rp250 miliar untuk belanja modal tahun depan, termasuk di dalamnya pembangunan beberapa pabrik baru.

Memasuki  triwulan keempat ini, ujarnya, WTON juga akan memasok beton untuk beberapa proyek infrastruktur, seperti tol Soreang-Pasir Koja sepanjang 10 km. Pihaknya memproyeksikan nilai kontrak yang akan didapatkan perseroan dari proyek ini sekitar Rp100 miliar.

 

 

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper