Bisnis.com, PEKANBARU - Pendapatan Asli Daerah Provinsi Riau tahun berkurang 11,5% karena pemerintah pusat mengurangi dana bagi hasil minyak dan gas bumi.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, sebelumnya, PAD Riau ditarget Rp8,71 triliun. Kini, PAD Riau hanya mencapai Rp7,04 triliun.
"Pemerintah pusat mengurangi jatah dana bagi hasil migas untuk anggaran tahun ini," katanya, Selasa (10/11/2015).
Andi mengatakan pihaknya tidak ingin menimbulkan kesan dan keluhan bahwa upaya itu dinilai membuat iklim investasi menjadi tidak kondusif dan pergerakan dunia usaha menjadi stagnan.
Pemprov telah melobi pemerintah pusat untuk menambah DBH migas untuk meningkatkan PAD Riau yang merupakan daerah industri minyak bumi dan gas dan minyak nabati.
Andi mengakui PAD harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya perekonomian daerah. Sehingga pemerintah daerah dapat membangun ekonomi daerahnya lebih baik dan mensejahterakan masyarakat.
Sementara itu, Pemerintah menambah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 6,59%. Sebelumnya, APBD disahkan Rp10,47 triliun dan kini naik menjadi Rp11,83 triliun. Kini, penambahan anggaran itu menunggu persetujuan dari DPRD setempat.